5 Hal yang Harus Dilakukan Ketika Menyaksikan Bullying

www.sehatfresh.com

SehatFresh.com – Media sosial dan sekolahan bukanlah satu-satunya tempat terjadinya bullying atau perisakan. Anda bisa melihat tindakan seperti ini di jalan atau di tempat kerja. Menurut sejumlah penelitian, aktivitas bullying di tempat kerja bisa membuat seseorang merasa depresi melebihi tekanan dari tuntutan pekerjaan itu sendiri. Lalu, apa yang harus dilakukan jika Anda melihat bullying?

Apakah Anda hanya merekam kejadian tersebut dan menyebarkannya melalui media sosial? Nah, mungkin penjelasan di bawah ini dapat membantu Anda mengambil sikap atau tindakan spada saat melihat bullying kapan dan di mana pun Anda berada.

Banyak orang merasa takut untuk menghentikan atau melaporkan jika melihat aksi bullying. Ketakutan itu didasari oleh dua hal, pertama seseorang merasa takut akan jadi sasaran bullying berikutnya. Kedua, mereka tak tahu harus berbuat apa ketika melihat aksi bullying.

Menurut sebuah penelitian dalam Journal of Human Relations, seseorang yang melihat bullying atau menyaksikan intimidasi di tempat kerja cenderung mempunyai niat mengundurkan diri lebih cepat, meskipun terkadang mereka bukanlah sasarannya. Agar Anda tidak menjadi saksi bisu saat melihat bullying, berikut ini adalah hal yang bisa Anda lakukan.

  1. Catat setiap kejadian

Saat anda melihat atau mengetahui ada aksi bullying, Anda tak perlu terus menerus mengawasi hingga dicurigai oleh pelaku bulying. Anda hanya perlu mencatat apa yang kebetulan Anda lihat itu. Jangan hanya mencatat kejadian saat pelaku melakukan kekerasan fisik. Anda juga perlu mencatat hal-hal yang berkaitan dengan tindakan bullying,misalnya mengacak-acak tas korban, menyebarkan fitnah atau ujaran kebencian, dan sebagainya.

  1. Kumpulkan barang bukti

Jika Anda melihat aksi bullying dan menemukan sesuatu yang bisa menjadi barang bukti, baik berupa foto, rekaman suara atau video dan benda, silakan simpan barang bukti yang anda miliki sebaik mungkin. Anda tidak akan pernah tahu kapan akan memerlukan barang-barang tersebut kelak. Buat folder khusus di laptop atau smartphone Anda untuk menyimpan barang bukti tersebut.

  1. Alihkan perhatian

Ketika melihat aksi bullying, Anda tidak perlu beraksi layaknya pahlawan untuk menyelamatkan korban dari situasi tersebut. Yang ada malah ego pelaku bullying terluka sehingga ia bisa saja membalas dendam dengan cara yang tak terduga.

Misalnya saat berjalan ke dapur dan Anda secara tak sengaja melihat rekan kerja sedang mendapat bully’an oleh atasannya. Yang perlu Anda lakukan cukup mengalihkan perhatian pelaku dengan cara mengajaknya berbicara atau pura-pura mencari alat makan tertentu dan minta bantuan pelaku untuk membantu mencarinya.

  1. Mencari bantuan

Harus diakui, rasanya cukup berat untuk membantu korban bullying jika dilakukan seorang diri. Inilah alasan pentingnya bagi Anda untuk mencari dukungan atau bantuan dari orang-orang yang juga sudah muak melihat aksi bullying yang dilakukan setiap hari. Semakin banyak jumlah bantuan yang terhimpun, lama-lama pelaku bullying akan kalah jumlah. Hal ini tentu juga dapat membantu korban bullying agar tak merasa sendirian apalagi sampai dikucilkan oleh teman-temannya.

  1. Bicaralah pada seseorang yang bisa menghentikan aksi bullying

Saat mendapatkan bullying, para korban seringkali merasa takut untuk berbicara pada orang lain, mereka takut tak akan ada yang membela atau merasa diabaikan apabila mereka berbicara mengenai tindakan bullying yang ia terima. Kalau memang hal ini terjadi, Anda bisa secara langsung berbicara pada seseorang yang dirasa mampu menghentikan aksi bullying ini.

Apabila anda mendapatkan aksi bullying di kantor, Anda bisa berbicara kepada HRD atau atasan yang berwenang agar masalah ini segera diatasi. apabila di kampus, Anda bisa berbicara pada ketua jurusan kuliah anda, dan jika terjadi di lingkungan masyarakat, laporkan hal ini kepada ketua RT atau RW setempat. Sebagai pihak ketiga atau saksi dari aksi bullying,Anda memiliki posisi atau kewajiban untuk memberikan penjelasan secara objektif terkait perilaku negatif tersebut. (AGT)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here