SehatFresh.com – Memang sulit dipungkiri, alkohol dalam kadar tertentu bisa memengaruhi perilaku sekaligus meningkatkan gairah seks seseorang. Alkohol yang terkandung dalam minuman keras seperti bir, wine, dan vodka akan memberi Anda efek euforia. Efek ini membuat orang bisa kehilangan rasa canggung, sehingga lebih berani mendekati lawan jenis dan tidak memikirkan risiko penolakan.
Pada pasangan resmi, efek alkohol dalam batasan tertentu bisa membantu mengatasi suasana canggung apabila sering bermasalah dengan gairah seks. Pada pasangan tidak resmi, alkohol bisa memicu perilaku berisiko apalagi bila keduanya tidak mengetahui riwayat seksual masing-masing. Hubungan antara pengaruh alkohol dan perilaku seks berisiko ini juga berkaitan dengan isu kesehatan masyarakat, terutama peningkatan kasus penyakit menular seksual.
Konsentrasi alkohol yang semakin meningkat dalam tubuh bisa mengurangi performa seks seseorang. Alkohol bekerja dengan menghambat bagian dari sistem saraf pusat yang penting untuk gairah seksual dan orgasme, respirasi, sirkulasi, dan sensitivitas ujung saraf. Gairah seksual membutuhkan volume darah tertentu untuk oksigen dan sensasi yang lebih besar ke alat kelamin. Proses ini terkait dengan ereksi (pada pria) dan lubrikasi vagina (pada wanita). Sedangkan, alkohol akan menguras cairan tubuh. Kurangnya cairan tubuh disertai sistem saraf yang tertekan membuat tubuh berjuang ekstra untuk mempertahankan kinerja seksualnya.
Alkohol memang memiliki reputasi sebagai afrodisiak (peningkat gairah seks). Tapi, menjadikan alkohol sebagai afrodisiak sepertinya bukan jawaban terbaik dalam hal mengatasi berbagai hambatan seksual. Menurut sejumlah penelitian, satu atau dua takaran memang mungkin memberikan manfaat menguntungkan dalam mengatasi hambatan seksual pada beberapa orang. Tapi, ini tidak baku, karena dipengaruhi berat badan, jenis kelamin, dan faktor lainnya. Peningkatan takaran konsumsi alkohol akan merangsang aksi depresan. Alkohol mulai menghambat kemampuan tubuh merespon secara seksual, dengan menyebabkan:
- Disfungsi ereksi: Konsentrasi alkohol yang semakin tinggi akibat konsumsi jangka panjang telah dikaitkan dengan disfungsi ereksi. Kekurangan cairan tubuh akibat dehidrasi menyebabkan penurunan volume darah dan peningkatan angiotensin, hormon yang berhubungan dengan disfungsi ereksi. Disfungsi ereksi juga semakin didukung dengan cara kerja alkohol yang menekan sistem saraf pusat.
- Ejakulasi tertunda: Studi yang diterbitkan dalam Archives of Sexual Behavior menemukan bahwa para peminum cenderung memiliki masalah dalam mencapai orgasme. Para pria memiliki kesulitan ejakulasi sedangkan wanita membutuhkan lebih banyak stimulasi untuk dapat mencapai orgasme.
Vagina kering: Terkurasnya cairan tubuh akibat minum alkohol bisa menyebabkan dapat kelelahan, sakit kepala, dan kekeringan vagina yang dapat menyebabkan rasa sakit saat berhubungan seks.
Sumber gambar : obat-kuat-online.com