SehatFresh.com – Kehamilan pada usia yang matang secara reproduksi sangat dianjurkan. Usia ibu hamil dapat menjadi salah satu faktor risiko terjadinya komplikasi kehamilan dan persalinan. Ada wanita yang sudah terlalu tua untuk hamil tetapi memutuskan untuk mempunyai anak lagi.
Selain itu, di Indonesia muncul kecenderungan meningkatnya hamil di usia yang sangat muda, dibawah usia 19 tahun. Ada beberapa faktor yang menyebabkan kehamilan remaja misalnya faktor kecelakaan atau kehamilan yang tidak diinginkan, faktor ekonomi (kemiskinan), pendidikan wanita rendah atau pun faktor orang tua yang kolot (menikahkan anak di usia yang sangat dini). Dari segi medis, pernikahan pada usia remaja sangatlah berisiko. Berikut risiko hamil remaja :
- Kurangnya perawatan
Kehamilan usia dini atau masa remaja tentunya berisiko kurangnya perhatian dan perawatan selama kehamilan karena kurangnya pengetahuan tentang kehamilan. Terlebih, jika kehamilan mereka tidak mendapatkan dukungan dari keluarga dan orang-orang di sekitarnya.
- Tekanan darah tinggi
Wanita yang hamil pada masa remaja atau usia yang sangat muda, lebih berisiko mempunyai tekanan darah tinggi dibanding wanita yang hamil pada usia di atas 20-an. Risiko yang lebih berat mungkin akan terjadi yakni preeklampsia dan eklampsia.
- Kelahiran prematur
Bayi yang lahir sebelum usia 38 minggu disebut prematur. Pada beberapa kasus, kondisi tubuh ibu maupun janin menyebabkan janin dilahirkan kurang bulan. Kehamilan pada usia yang terlalu muda meningkatkan risiko terjadinya komplikasi pada ibu dan bayi. Kelahiran prematur mempunyai risiko gangguan pernafasan, penglihatan, kognitif, infeksi dan banyak masalah lainnya.
- Bayi kekurangan berat badan
Risiko bayi lahir dengan berat badan yang kurang bisa disebabkan oleh kelahiran prematur. Hal ini disebabkan karena kekurangan waktu untuk tumbuh optimal dalam rahim. Untuk beberapa kasus, bayi membutuhkan perawatan khusus di unit perawatan neonatal (NICU) di rumah sakit setelah kelahiran.
- Depresi
Depresi bisa terjadi saat dan pasca melahirkan lebih sering terjadi pada wanita yang terlalu muda untuk usia hamil. Terlebih lagi jika wanita itu tidak menginginkan kehamilannya.
- Merasa sendiri dan terisolasi
Remaja yang hamil karena seks bebas mungkin akan merasa sangat stres, depresi dan terisolasi. Mereka akan bingung untuk mengatakannya kepada orang tua dan orang-orang di sekitarnya. Dengan rasa depresi yang begitu menyiksa, hal ini sangat berisiko pada tumbuh kembang janin yang ada di dalam kandungan.
- Penyakit menular seksual (PMS)
PMS bisa menjadi risiko bagi wanita dengan pergaulan bebas. Bagi wanita yang hamil muda dikarenakan oleh seks bebas, mungkin mempunyai risiko lebih besar. PMS bisa mengakibatkan risiko juga terhadap kesehatan rahim dan janin.
Nah dari bahayanya risiko kehamilan remaja, maka menikah dan mempunyai anak pada usia yang matang recara reproduksi akan menurunkan risiko komplikasi dan kesehatan pada ibu dan anak.