Menurut penelitian, ternyata nyamuk tidak sembarangan menggigit manusia. Nyamuk lebih tertarik terhadap orang-orang yang menghembuskan tingkat karbon dioksida yang lebih tinggi. Nyamuk dapat dengan mudah mencari mangsa dengan cara mengidentifikasi emisi karbondioksida dari napas. Suatu penelitian mengungkapkan bahwa nyamuk dapat mendeteksi emisi karbon dioksida dari jarak sejauh 164 kaki atau sekitar 50 meter.
Beberapa orang secara genetik lebih menarik bagi nyamuk untuk menggigit, meskipun ada juga faktor-faktor lain yang memengaruhinya. Zat tertentu yang terkandung dalam permukaan kulit atau pernapasan dapat menarik gigitan nyamuk, meskipun nyamuk dalam radius 100 meter. Wanita yang sedang hamil lebih menarik perhatian nyamuk dibandingkan dengan wanita yang tidak hamil. Mengapa demikian? Studi yang dilakukan oleh peneliti dari University of Durham, Inggris menunjukkan bahwa pada kehamilan lanjut, ibu hamil akan bernapas lebih berat, sehingga mengeluarkan karbon dioksida 21 persen lebih banyak dibanding wanita yang tidak hamil.
Di awal kehamilan, ibu juga mengalami peningkatan suhu tubuh seiring dengan perubahan hormonal yang menyertai kehamilan. Adanya peningkatan panas tubuh membuat ibu hamil melepaskan lebih banyak senyawa volatil (mudah menguap), sehingga lebih menarik perhatian nyamuk.
Gigitan nyamuk umumnya tidak berbahaya. Bekas gigitan biasanya hanya meninggalkan bentol dan dapat hilang dengan sendirinya tanpa penanganan khusus. Namun kita tidak pernah tahu apakah nyamuk yang menggigit membawa risiko penyakit berbahaya seperti malaria atau tidak. Maka dari itu, ada baiknya meminimalisir risiko dengan melindungi dan menghindarkan diri dari gigitan nyamuk.
Pada waktu hamil, sebaiknya ibu menghindari penggunaan obat nyamuk, baik itu obat nyamuk semprot ataupun obat nyamuk oles. Pasalnya, obat nyamuk mengandung racun yang berbahaya. Bahan kimia yang terkandung pada obat nyamuk termasuk ke dalam golongan pestisida. Seperti telah diketahui bahwa pestisida merupakan salah satu bahan yang digunakan untuk mengendalikan dan membasmi hama di sawah atau kebun. Efek samping dari zat kimia ini bisa menyebabkan kerusakan pada sistem saraf.
Obat nyamuk semprot yang terhirup bisa menimbulkan kerusakan sistem saraf pada ibu hamil dan janin sehingga meningkatkan risiko janin terlahir cacat. Selain obat nyamuk semprot, obat nyamuk oles juga tidak dianjurkan karena bersifat korosif dan akan terserap oleh kulit sehingga bisa menjadi racun bagi yang membahayakan kesehatan janin.
Untuk menghindari gigitan nyamuk saat tidur, tidur dengan kelambu ternyata lebih aman dan efektif dibanding menggunakan obat nyamuk. Ciptakan juga suasana lingkungan yang bersih. Hindari genangan air sebagai tempat bersarang nyamuk. Lingkungan yang sehat dan bersih bisa mencegah pertumbuhan dan perkembangbiakan nyamuk yang bisa membahayakan kesehatan. Untuk menghindari gigitan nyamuk atau mengobati gatal bekas gigitan nyamuk, ibu bisa mengoleskan kayu putih pada bekas gigitan nyamuk.