SehatFresh.com – Apakah Anda seorang yang pernah atau sedang mennggunakan pantyliner? Pantyliner merupakan jenis pemablut yang biasa digunakan untuk kebersihan daerah kewanitaan. Pada umumnya penggunaan pantyliner disaat wanita mengalami keputihan atau saat keluarnya lendir berlebih dari miss V.
Kebanyakan wanita salah dalam memanfaatkan pantyliner, sebenarnya prinsip kerja dan kegunaan dari pantyliner itu sendiri hampir sama dengan cara kerja dan kegunaan dari pembalut regular yang biasa digunakan pada saat haid. Pantyliner merupakan pembalut tipis yang didesain khusus untuk menyerap lendir berlebih yang keluar dari miss V. Jadi tak salah bila banyak wanita yang menggunakannya saat keputihan. Namun, banyak wanita yang salah kaprah dalam menggunakan pantyliner untuk keputihan.
Tidak jarang ibu hamilpun menggunakan pantyliner untuk mengtasi masalah di daerah miss v karena dirasa lebih praktis. Namun penggunaan pantyliner akan menimbulkan efek bagi penggunaanya terlebih jika penggunaan dilakukan terlalu sering. Karena pada pantyliner terdapat kandungan berbagai zat kimia yang mungkin saja dapat menimbulkan alergi ataupun reaksi lain yang berbeda pada setiap wanita.
Keputihan yang dialami selama masa hamil wajar saja karena adanya perubahan hormon saat hamil ataupun setelah melahirkan juga dapat menyebabkan munculnya cairan putih tersebut. Meskipun keputihan yang terjadi dirasa menggangu dan menghalangi altifitas sehari-hari, sebaiknya seorang ibu hamil harus rajin untuk mengganti celana dalamnya karena ibu hamil cenderung lebih sering basah di area V dan harus dipastikan bahwa CD-nya selalu digantikan dengan yang bersih.
Meskipun sebenarnya pantyliner memiliki prinsip yang kurang lebih sama dengan pembalut yang dipakai ketika sedang haid namun kebanyakan wanita salah memahami penggunaan pantyliner karena keputihan tidak dapat diprediksi berapa lama akan berlangsung. Sedangkan saat terjadi haid, waktu paling lama kemungkinan hanya seminggu, sehingga tidak masalah jika menggunakan pembalut. Terjadinya keputihan tidak bisa diprediksi hingga berapa lama juga menjadi masalah sendiri dalam menggunakan pantyliner.
Anda sebaiknya memperhatikan jeni-jenis pantyliner yang beredar, selaiin mengandung berbagai zat kimia kemungkinan menyebabkan alergi atu iritasi lain sangatlah besar. Terdapat jenis pantyliner yang menjaga Ibu hamil agar tetap merasa kering saat keputihan. Jenis ini sebenarnya yang lebih berbahaya karena dengan konidis yang selalu terasa kering pada ibu hamil, ibu hamil biasanya akan lalai dalam menjaga kebersihan area miss V dari keputihan dan menyebabkan alergi.
Mengganti CD lebih sering dan teratur lebih disarankan dari pada penggunaan pantyliner bagi ibu hamil. Meskipun lebih terlihat merepotkan, untuk kesehatan ibu dan janin yang ada. Jika kondisi tertentu memkasa Anda untuk menggunakan pantyliner dan kesulitan untuk berganti CD , mialkan seperti sedang berpergian. Disarankan pemakaian pantyliner tersebut tidak lebih dari 4-6 jam. Sangat tidak dianjurkan jika pantyliner dipakai terus menerus seharian, selain itu gunakan pantyliner yang tidak memiliki kandungan pengharum (parfum) atau memiliki kandungan herbal tertentu, karena bisa berbahaya bagi janin.
Penggunaan pantyliner memang memberikan perasaan kering dan nyaman. Namun sangat penting bagi Anda untuk memerhatikan efek kumulatifnya. Anda boleh-boleh saja mempergunakan pantyliner saat hamil jika keadaan tidak memungkinan tetapi perlu diingat Anda harus bisa bijak dalam melihat situasi dan tujuan. Kebersihan mis V jangan sampai Anda lupakan meskipun telah menggunakan pantyliner. Jika terjadinya keputihan atau keluarnya lendir dari miss V dirasa membuat Anda tidak nyaman, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter spesialis untuk menanyakan solusi yang tepat.