SehatFresh.com – Remaja menjadi sasaran yang empuk dari serangan pornografi, hal ini dikarenakan remaja memiliki karakteristik yang khas. Seperti sifat emosional, mudah gelisah, senang bereksperimen, berkhayal dan suka menentang. Selain itu, remaja merupakan masa dimana hormon dala tubu mengalamu peningkatan yang mengakibatkan perubahan fisik.
Masa remaja merupakan masa badai dan tekanan serta masa peralihan dari masa kanak-kanak kemudian memasuki masa yang penuh denan kegelisahan dan tantangan. Oleh karena itu, masa remaja sudah sepatutnya menjadi masa yang perlu perhatian dari orang tua untuk mengarahkan pada minat dan bakat yang sesuai.
Dewasa ini maraknya pornografi dikalangan remaja hingga menyebabkan kecemasan. Kemudahan mengakses internet dan fasilitas yang hampir dimiliki setiap anak membuat remaja rentan sekali terpapar bahaya pornografi. Sayangnya hanya sedikit orang tua yang dapat mengontrol gadget anak-anaknya. Tanpa pengawasan orang tua tentunya hal ini akan membuat kekhawatiran akan rasa kecanduan terhadap pornografi.
Hal ini tentunya menimbulkan bahaya hingga kerusakan pada beberapa bagian otaknya. Bahaya apa saja yang dapat ditimbulkan?
Hal ini serupa dengan yang terjadi bila anak mengalami benturan fisik seperti benturan hebat atau kecanduan zat adiktif. Kerusakan pada bagian otak pertama kali di bagian pre frontal cortex atau bagian otak depan yang merupakan pusat dari kegiatan pengambilan keputusan. Otak depan memiliki fungsi mengembangkan etika dan bertugas sebagai pemimpin yang mengatur daya konsentrasi, kemampuan membedakan benar dan salah, merencanakan masa depan, menunda rasa senang dan kepuasan, serta pusat untuk berpikir kritis.
Rusaknya jaringan otak ini disebabkan oleh sebuah hormon yang mengalami peningatan sepanjang waktu dan tidak pernah menurun intensitasnya. Bahaya yang ditimbulkan lainnya adalah rusaknya hormon baik dalam tubuh remaja yang bekerja secara terus menerus, hormon tersebut adalah :
- Hormon dopamin (memberi rasa kebahagiaan), hormon ini bekerja dengan cara menimbulkan sensasi rasa puas, senang, bahagia dan cenderung membuat orang merasa ketagihan dan selalu meningkat kadarnya. Pada remaja yang terpapar pornografi bila pada mulanya merasa senang dengan melihat gambar porno maka selanjutnya mereka akan mencari gambar yang bergerak dan seterusnya.
- Hormon neuropiniphrin, hormon ini bekerja dengan membuat orang selalu berpikir, membayangkan berbagai macam peluang untuk memuaskan hasratnya. Jika anak remaja mengalami kerusakan pada hormon ini akibatnya ia tidak bisa berpikir jernih, malas belajar, malas berpikir, berkreasi karena segala hal selalu berujung pada seks.
- Hormon serotonin, hormon ini memberikan seseorang rasa tenang dan tentram. Hormon ini juga bisa membuat anak melakukan hal posittif yang bisa membuat rasa tentram. Namun ketika perilaku tidak baik akibat pornografi membuat hormon ini hanya memberikan ketentraman ketika berhasil melakukan kegiatan seks.
- Hormon oksitosin, hormon ini bertanggung jawab untuk menumbuhkan ikatan kasih sayang. Pada remaja yang terpapar pornografi hormon ini akan menumbuhkan rasa cinta pada pemuasan seksual tanpa memedulikan rasa malu, rasa takut pada orang tua bahkan penciptanya.