SehatFresh.com – Konsumsi minuman berenergi telah lama dikenal luas dan marak di kalangan. Sebagian orang merasa sangat terbantu dengan mengonsumsi minuman ini. Minuman energi adalah jenis minuman ringan untuk menambah energi dan kekuatan seseorang yang meminumnya.
Sebagian besar orang mengonsumsi minuman energi dengan tujuan untuk mencegah kelelahan dan kantuk. Kandungan utama minuman energi adalah air, gula atau kafein. Penelitian menunjukkan beberapa minuman energi mengandung kafein 14 kali lebih tinggi dibandingkan minuman jenis cola. Hal ini setara dengan meminum tujuh cangkir kopi.
Menurut American Academy of Pediatrics, beberapa merk minuman berenergi yang populer saat ini mengandung kafein yang tinggi dan tidak diatur jumlahnya, serta stimulan lainnya yang dapat meningkatkan efek kafein. Orang dewasa yang toleransi dengan kafein mungkin bisa minum beberapa cangkir kopi sepanjang hari tanpa efek sakit. Namun, efeknya akan berbahaya bagi anak atau remaja.
Terlalu banyak mengkonsumsi kafein, yang merupakan kandungan utama dalam minuman energi dapat menimbulkan dehidrasi hingga kematian. Efek farmakologi dari kandungan dalam minuman berenergi ada yang diketahui dan belum diketahui. Minuman energi bisa berdampak serius bagi kesehatan terutama para remaja. Minuman tersebut bisa menyebabkan tekanan darah tinggi, jantung berdebar, obesitas dan gangguan kesehatan lain. Apalagi jika suatu minuman berenergi tersebut mengandung alkohol, maka hal tersebut akan lebih berbahaya lagi.
Sebuah studi mengungkapkan bahwa mereka yang memiliki penyakit jantung bawaan berisiko tinggi terkena Sudden Arrhythmic Death Syndrome (SADS) atau gangguan ritme jantung yang menyebabkan kematian mendadak. Bahkan detak jantung yang tidak menentu atau atrial fibrilasi, kini banyak dialami anak laki-laki yang berlatih bola sambil mengonsumsi minuman energi.
Dalam tiga tahun terakhir, dilaporkan lebih dari 2.000 anak-anak di bawah usia enam tahun dibawa ke rumah sakit di Amerika Serikat karena menderita efek samping dari minuman berenergi. Mereka cenderung mengalami gangguan jantung termasuk detak jantung abnormal atau masalah neurologis seperti kejang atau pingsan.
Bagi anak-anak dan remaja yang ingin meningkatkan energi disarankan mendapatkannya dengan cara yang lebih baik seperti dengan mendapat tidur yang cukup, makan makanan sehat dan rutin olahraga. Banyaknya minuman berenergi yang beredar di pasaran membawa potensi adanya penyalahgunaan zat-zat yang terlibat seperti kafein dan alkohol. Maka dari itu, para orang tua disarankan untuk berkonsultasi kepada dokter mengenai minuman berenergi apa yang aman untuk dikonsumsi anak Anda.