SehatFresh.com – Memiliki berat badan yang ideal merupakan dambaan sebagian besar wanita. Pengaruh berbagai faktor bisa membuat berat badan wanita terus menerus bertambah. Berbagai cara pun dilakukan untuk menghilangkan gumpalan lemak berlebih yang membuat mereka terlihat gemuk. Salah satu caranya adalah dengan menerapkan diet.
Banyak wanita yang melakukan diet dengan mengurangi atau bahkan menghilangkan karbohidrat dari menu mereka. Mereka hanya mengonsumsi sayur-sayuran seperti selada yang diperbolehkan masuk ke dalam tubuh. Umumnya, mereka berhenti makan nasi (mengurangi asupan karbohidrat kompleks), namun tetap menyantap makanan instan yang umumnya memiliki kandungan lemak tinggi.
Tanpa disadari, mereka memasukkan kalori dalam jumlah tinggi, yang justru berpotensi meningkatkan berat badan. Sebagian besar orang mungkin berpikir, dengan melakukan diet karbohidrat serta menambahkan lebih banyak protein maka tubuh akan membakar lemak dengan cepat dan berlebih. Padahal jika hal ini dilakukan secara kontinyu dan terus menerus, tubuh akan merubah protein ke dalam bentuk glukosa sebagai sumber energi.
Protein diambil melalui otot dan membuat tubuh kekurangan massa ototnya. Organ-organ tubuh juga berpotensi kehilangan kemampuannya untuk bekerja secara optimal. Diet yang tidak sehat berpotensi terhadap pengembangan sindrom yoyo. Sindrom yoyo merupakan bentuk atau akibat karena pola diet yang salah atau tidak konsisten, sehingga menyebabkan berat badannya mendadak naik dan mendadak turun dalam waktu yang sangat cepat.
Hal ini mengakibatkan terjadi hambatan pada metabolisme tubuh. Ancaman penuaan dini juga bisa terjadi bila melakukan diet yang tidak sehat dan terlalu ketat. Bagaimanapun lemak dalam jumlah tertentu tetap dibutuhkan oleh tubuh untuk menjaga kehalusan kulit dan mengisi ruang-ruang di bawah kulit. Begitu pula dengan vitamin-vitamin dan unsur lainnya. Diet ketat mungkin mampu membuat berat badan turun secara drastis tapi juga membuat kerut dan keriput muncul lebih dini.
Selain penurunan berat badan yang drastis, diet juga berpengaruh terhadap sistem kekebalan tubuh. Berkurangnya asupan berbagai zat penting akan membuat tubuh melemah sehingga membuat Anda rentan terhadap infeksi. Diet ini juga dapat menyebabkan dehidrasi dikarenakan air ikut dikeluarkan.
Umumnya target utama dalam diet adalah penurunan lemak, namun pada diet karbohidrat, justru airlah yang cenderung dikeluarkan. Jika terlalu banyak cairan tubuh yang keluar, maka orang tersebut akan mengalami dehidrasi. Resiko lain akibat diet karbohidrat ini adalah meningkatnya kadar kolesterol karena selama diet hanya protein dan lemak yang dikonsumsi dan diserap tubuh serta mempengaruhi kesehatan ginjal.
Sesungguhnya ada cara sederhana yang terbukti sangat efektif untuk menurunkan berat badan, yaitu dengan cara mengatur asupan kalori dalam tubuh. Catatan pentingnya adalah, mengurangi asupannya bukan menghentikan asupannya. Diet yang tidak sehat bisa merusak kesehatan tubuh dan tidak bisa dilakukan dengan sembarangan. Buat apa menjadi kurus tapi sakit-sakitan? Daripada merasa lapar karena menghindari karbohidrat, lebih baik konsumsi menu normal (nasi, lauk pauk dan sayuran) dalam porsi kecil atau secukupnya. Maka dari itu, cermati dan teliti risikonya sebelum Anda menerapkan diet.