SehatFresh.com – Sebagian orang berupaya mencegah kehamilan dengan berbagai cara. Sayangnya, beberapa mitos berkembang luas, termasuk soal mencegah kehamilan. Salah satunya adalah mencuci vagina. Setelah suami ejakulasi, jutaan sperma yang masuk ke vagina bisa sampai ke sel telur istri dalam hitungan detik.
Kemungkinan besar sperma yang masuk sudah sampai ke sel telur sebelum vagina dicuci. Jadi, ketika wanita selesai berhubungan seksual langsung lari ke kamar mandi, membersihkan vagina sampai memasukkan jari atau tisu untuk mengeluarkan cairan semen yang mengandung sperma, tetap tidak mungkin bisa mencegah kehamilan. Dengan kata lain, cara itu percuma dilakukan bila ditujukan untuk mencegah kehamilan.
Membersihkan organ intim wanita setelah berhubungan seksual memang baik. Namun, sebagian wanita takut terjadi kehamilan sehingga seringkali membersihkan organ intim dengan menyemprotkan air ke dalam vagina. Hal ini justru sangat berbahaya. Air yang masuk bisa saja tidak bersih. Air yang disemprotkan itu menimbulkan tekanan, bisa memasukkan udara, dan berpotensi menimbulkan masalah kesehatan lainnya.
Selain itu, sebagian wanita juga segera mencuci vagina dengan sabun setelah berhubungan seks. Hati-hati kalau Anda mencuci vagina dengan sabun mandi atau sabun kewanitaan setelah berhubungan seks. Pasalnya, mencuci vagina setelah seks berisiko tinggi menyebabkan alergi atau iritasi pada vagina.
Jaringan-jaringan pada organ intim Anda akan jadi lebih sensitif setelah bercinta. Ini karena saat berhubungan seks vagina mengalami gesekan dan stimulasi fisik. Sabun kewanitaan yang dijual di pasaran justru semakin mengacaukan keseimbangan bakteri dan kadar keasaman vagina. Jika Anda memang ingin membersihkan diri, cukup basuh dengan air hangat tanpa sabun.
Di samping itu, ada juga wanita yang malas pergi ke kamar mandi untuk membersihkan vaginanya sehabis bercinta. Sebagai gantinya, mereka menggunakan tisu basah. Tindakan ini juga sangat tidak dianjurkan.
Bahan-bahan kimia yang ada dalam tisu basah bisa membuat organ intim Anda iritasi. Setelah berhubungan seks, kadar bakteri baik pada vagina dan penis jadi tidak seimbang. Maka, jika ada bahan kimia berbahaya dari tisu basah, keampuhan organ intim Anda dalam melindungi diri jadi berkurang dan Anda lebih rentan mengalami infeksi atau iritasi.
Kehamilan sangat ditentukan oleh masa subur. Saat masa subur, wanita akan mengeluarkan lendir serviks yang sangat kental yang memudahkan sperma mencapai sel telur. Sehingga apabila hubungan suami istri dilakukan di masa subur, kemungkinan hamil akan lebih besar.
Namun hubungan suami istri yang dilakukan tidak dalam masa subur pun tetap memiliki kemungkinan untuk hamil meskipun kemungkinan hamil tersebut kecil. Apabila anda dan suami ingin menunda kehamilan, sebaiknya konsultasikan kepada dokter. Selain itu, jangan mudah percaya dengan berbagai informasi tanpa menyaringnya terlebih dahulu. (SBA)