SehatFresh.com – Social Anxiety Disorder adalah fobia sosial, gangguan kecemasan dan ketakutan terhadap interaksi sosial. Banyak orang yang merasa cemas dan gugup saat berbicara di depan umum atau bahkan ketika melakukan wawancara kerja di ruangan tertutup. Fobia sosial lebih dari sekedar rasa malu atau gugup, namun ketakutan yang ada pada penderita fobia sosial atas mempermalukan diri sendiri begitu kuat dan mengambil alih sehingga dia benar-benar menghindari setiap situasi yang dapat memicu kecemasan tersebut.
Social Anxiety Disorder, ketakutan ekstrim dalam situasi sosial terutama pada situasi yang sama sekali asing dan penderitanya merasa akan diawasi atau dievaluasi oleh orang lain. Dasar dari gangguan fobia sosial ini adalah ketakutan akan diamati, dinilai oleh publik atau memalukan diri sendiri di depan umum. Takut bahwa orang lain akan berpikir buruk tentang dirinya, atau takut dirinya tidak akan tampil atau bekerja sebaik yang diharapkan oleh orang lain.
Dampak dari fobia sosial yaitu dapat merusak kehidupan seseorang. Gangguan ini dapat mempengaruhi kepercayaan diri seseorang, juga mengganggu hubungan dan kinerjanya di tempat kerja atau sekolah. Sebenarnya rasa cemas dan gugup sangat umum dialami oleh semua orang. Namun jika rasa cemas tersebut melebihi batas, maka rasa cemas dan takut tersebut menjadi tidak wajar.
Seseorang yang memiliki fobia sosial akan mengalami kecemasan dan kekhawatiran berlebihan mengenai situasi yang mengharuskannya berinteraksi dengan orang lain dan atau orang banyak, dan hal ini dapat mengganggu rutinitas hariannya dan menyebabkan penderitaan yang luar biasa. Social Anxiety Disorder bukanlah sekedar rasa malu biasa yang sering dipahami oleh masyarakat luas. Lalu apakah fobia sosial sama dengan pemalu?
Terdapat penelitian menemukan bahwa setengah populasi dari partisipan penelitian teridentifikasi sebagai pemalu, dan hanya 12 % dari total anak pemalu tersebut yang juga memenuhi kriteria fobia sosial dalam hidupnya. Selain itu, di antara anak-anak yang tidak teridentifikasi sebagai pemalu, sekitar 5 % dari mereka memenuhi kriteria fobia sosial. Hasil penelitian ini cukup menunjukkan bahwa sifat pemalu dengan fobia sosial tidak selalu berkaitan langsung dan kehadiran fobia sosial di dalam diri seseorang juga merupakan suatu hal yang berdiri sendiri, terpisah dari perasaan malu.
Sebenarnya apa penyebab seseorang bisa menjadi fobia sosial? Sama dengan banyak kondisi kesehatan mental lainnya, ganggua ini merupakan gangguan yang paling mungkin terjadi sebagai hasil dari gabungan faktor genetik dan lingkungan. Fobia sosial bisa turun-temurun terjadi dalam keluarga, sehingga salah satu dari anggota keluarga mungkin untuk memiliki gangguan ini jika sebelumnya sudah ada anggota keluarga dekat lain yang memiliki kondisi yang sama. Pola asuh dan perilaku orangtua juga memiliki peran yang besar pada perkembangan gangguan fobia sosial ini pada anak. Jika seseorang memiliki orangtua yang mudah khawatir dan cemas, ini juga dapat mempengaruhi dirinya dalam kemampuan mengatasi kecemasan ketika anak-anak, remaja maupun dewasa.
Apakah fobia sosial ini dapat diobati? Sebenarnya segala sesuatu yang berkaitan dengan mental seseorang bisa diobati. Kelainan atau gangguan mental yang terjadi pada seseorang bukanlah timbul tanpa penyebabnya. Masa lalu, pola asuh dan perilaku orangtua, keadaan lingkungan merupakan salah satu yang sering menjadi penyebab seseorang mengalami gangguan dalam kesehatan mentalnya. Jika Anda merasakan bahwa Anda memiliki gangguan yang berhubungan dengan mental Anda, jalan yang paling meyakinkan adalah segera menghubungi dan mengunjungi dokter psikologi. Ada banyak terapi yang dapat digunakan untuk membuat mental Anda kembali sehat.
Dalam hal fobia sosial, ada dua jenis terapi yang paling umum diterapkan pada penderitanya yaitu obat resep (antidepresan atau anti-anxiety) dan psikoterapi atau cognitive behavioral therapy (CBT). Kedua pendekatan terapi ini dapat dilakukan bersamaan sebagai kombinasi. Namun perlu Anda ketahui, bahwasanya fobia sosial dapat diatasi perlahan dengan merubah cara pandang dan berpikir Anda. Jika Anda memang ingin sembuh dari fobia sosial, bulatkan tekad dan niat Anda. Karena hal ini jelas akan membantu Anda dalam proses penyembuhan. (SFK)
