Cara Mencegah Kehamilan Kosong atau Blighted Ovum

www.sehatfresh.com

SehatFresh.com – Blighted Ovum atau kehamilan kosong adalah keadaan di mana seorang wanita merasa hamil tetapi tidak ada bayi di dalam kandungan. Pada saat terjadi konsepsi, sel-sel tetap membentuk kantung ketuban dan plasenta. Namun telur yang telah berhasil dibuahi tidak berkembang menjadi sebuah embrio.

Pada kondisi kehamilan kosong, kantung kehamilan akan terus berkembang seperti kehamilan biasa, namun sel telur yang telah dibuahi tidak mampu untuk berkembang secara sempurna. Ibu juga akan mengalami beberapa gejala kehamilan, seperti menstruasi terhenti, mengalami mual dan muntah, perut makin membesar dan payudara mengeras. Bahkan hasil pemeriksaan melalui test pack maupun laboratorium, bisa saja menunjukkan hasil positif.

Penyebab dari blighted ovum sampai saat ini belum diketahui secara pasti, namun kondisi ini diduga terjadi karena adanya kelainan kromosom, kelainan genetik atau kondisi sel telur dan sel sperma yang kurang baik. Pada saat konsepsi, sel telur (ovum) yang matang bertemu sperma.

Namun sel telur yang telah dibuahi sperma tidak dapat berkembang sempurna, dan hanya membentuk plasenta yang berisi cairan. Meskipun demikian, plasenta tersebut tetap tertanam di dalam rahim. Plasenta menghasilkan hormon HCG (human chorionic gonadotropin) yang akan memberikan sinyal pada indung telur (ovarium) dan otak sebagai isyarat bahwa sel telur sudah berhasil dibuahi.

Hormon HCG menyebabkan munculnya gejala-gejala kehamilan seperti mual, muntah, ngidam dan menunjukkan hasil tes kehamilan menjadi positif. Blighted ovum umumnya terjadi pada saat awal-awal kehamilan dan tidak berpegaruh terhadap rahim ibu atau terhadap masalah kesuburan. Seorang wanita yang pernah mengalami blighted ovum masih berpeluang untuk mendapatkan kehamilan yang normal.

Namun jika ibu mengalami blighted ovum berulang, ibu perlu mendapat pemeriksaan dan pengobatan yang intensif, karena dikhawatirkan ibu atau suami memiliki kelainan kromosom yang menetap. Dokter mungin merekomendasikan agar ibu dan suami melakukan tes genetika atau terapi selama 1-3 bulan sebelum mencoba hamil kembali, tergantung dari kondisi hasil pemeriksaan dokter.

Sampai saat ini, belum ada cara pasti untuk mendeteksi dini kehamilan blighted ovum. Seorang wanita baru dapat didiagnosa mengalami blighted ovum bila telah melakukan pemeriksaan USG transvaginal yang mana tindakan tersebut baru bisa dilakukan saat kehamilan memasuki usia kehamilan 6-7 minggu.

Hal ini dikarenakan pada usia kehamilan tersebut, diameter kantung kehamilan sudah lebih besar dari 16 milimeter sehingga bisa terlihat lebih jelas sehingga akan tampak adanya kantung kehamilan yang kosong dan tidak berisi janin.

Apakah kehamilan kosong bisa dicegah?

Dalam banyak kasus blighted ovum tidak bisa dicegah atau dihindari. Beberapa pasangan dianjurkan untuk melakukan tes genetika dan konseling jika telah mengalami keguguran berulang di awal kehamilan. Blighted ovum biasanya hanya terjadi satu kali, dan jarang terjadi lebih dari satu kali.

Meskipun sulit dihindari, ibu dapat melakukan beberapa tindakan pencegahan, diantaranya:

  • Melakukan pemeriksaan TORCH dan mendapatkan imunisasi rubella ketika hendak hamil.
  • Melakukan pemeriksaan kromosom terutama jika usia ibu di atas 35 tahun.
  • Menghentikan kebiasaan merokok agar kualitas sperma atau ovum tetap baik.
  • Memeriksakan kehamilan secara rutin rutin.
  • Membiasakan pola hidup sehat.

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here