Cara Pencegahan pada Infeksi Rotavirus

www.sehatfresh.com

SehatFresh.com – Infeksi rotavirus dapat dicegah dengan melakukan perubahan gaya hidup. Pasokan air yang tidak terkontaminasi dan mudah didapat serta penerapan sanitasi yang baik menjadi hal penting untuk mengurangi tingkat infeksi dan gastroenteritis. Langkah-langkah pribadi, seperti mencuci tangan, dapat mengurangi risiko gastroenteritis hingga 30%.

Menyusui adalah hal yang sangat penting, terutama di tempat-tempat dengan tingkat kebersihan yang buruk. ASI data membantu mengurangi frekuensi dan durasi infeksi. Untuk pencegahan agar tidak mudah terinfeksi rotavirus, pemberian imunisasi bisa dilakukan.

Apalagi, semua anak pasti pernah mengalami diare. Salah satu diare yang mengancam adalah karena rotavirus. Perkembangan terakhir dengan teknologi kedokteran saat ini telah ditemukan vaksin untuk rotavirus meskipun pemberian di Indonesia belum merata diberikan. Hal ini dikarenakan keterbatasan ketersediaan vaksin, di Indonesia vaksinasi rotavirus belum ada.

Vaksin rotavirus tidak dapat mencegah diare atau muntah yang disebabkan oleh infeksi virus lain (karena banyak jenis virus yang dapat menyebabkan gastroenteritis akut). Selain itu anak yang sudah imunisasi rotavirus masih dapat terkena infeksi rotavirus (gastroenteritis) karena rotavirus terdiri dari banyak strain, tidak semua strain rotavirus terdapat dalam vaksin dan vaksin tidak memberikan efek perlindungan (imunitas yang penuh).

Vaksin rotavirus dapat mencegah hingga kira-kira 75% kasus infeksi rotavirus dan 98% kasus infeksi berat. Saat ini tersedia dua jenis vaksin rotavirus yaitu RotaTeq dan Rotarix:

  • Vaksin Rotarix, berupa cairan yang diberikan melalui tetesan pada mulut bayi dan ditelan oleh bayi. Bayi anda akan mendapatkan dosis pertama pada usia 6 minggu. Dosis kedua diberikan setidaknya 4 minggu setelah dosis pertama, sebelum usianya 6 bulan. Rotarix dapat diberikan bersama dengan imunisasi suntik lainnya. Bayi dapat langsung menyusui setelah mendapatkan Rotarix.
  • Vaksin RotaTeq. Merupakan vaksin yang diberikan lewat mulut dalam tiga dosis, seringkali pada usia 2 bulan, 4 bulan dan 6 bulan. Vaksin ini tidak digunakan untuk anak yang berusia lebih tua dan mereka yang telah dewasa. Jika setelah vaksinasi, perut anak anda terasa sakit, muntah, diare, darah pada kotorannya atau kelainan pencernaan lainnya. Segera hubungi dokter.

Ada beberapa makanan yang sebaiknya Anda hindari dulu:

  • Hindari produk susu. Salah satu makanan dan minuman paling umum yang dapat menyebabkan diare kronis adalah yang mengandung laktosa dan laktosa terkandung dalam setiap produk susu
  • Makanan berminyak dan berlemak. Makanan berminyak dan berlemak dapat menegangkan otot perut, sehingga menyebabkan diare makin parah.
  • Makanan berserat tinggi. Makanan berserat tinggi seperti sayuran dan gandum utuh, karena akan sulit dicerna saat Anda sedang diare.
  • Alkohol dan kafein. Baik alkohol maupun kafein, keduanya dapat menyebabkan Anda mencret. Jika Anda terbiasa minum kopi di pagi atau malam hari, sebaiknya berhenti untuk sementara waktu agar tidak memperburuk diare. (KKM)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here