SehatFresh.com – Biporal merupakan masalah kejiwaan yang paling sering didiagnosis pada anak usia 6 tahun ke atas. Namun, tidak menutup kemungkinan tanda dan gejalanya sudah mulai muncul sejak lebih dini. Anak yang memiliki gangguan bipolar harus mendapat perhatian medis khusus supaya kondisinya tidak semakin parah dan kualitas hidupnya jadi lebih baik.
Apa saja gejala gangguan bipolar pada anak dan remaja yang harus diwaspadai? Simak penjelasannya berikut ini. Bagaimana cara mengenali gangguan bipolar anak sejak dini?
Kenali Bipolar Pertama
Bentuk bipolar ini merupakan yang paling umum dan ditandai dengan perilaku mania-depresif. Penderita yang dapat dikategorikan mengalami gangguan ini adalah penderita yang telah melalui setidaknya satu periode mania atau campuran. Penderita ini juga mungkin mengalami periode depresi.
- Penderita bipolar I biasanya paling mungkin mengalami kegembiraan yang berujung pada tindakan berbahaya.
- Bentuk gangguan ini sering kali mengganggu kehidupan kerja dan hubungan penderita.
- Mereka yang terkena dampak bipolar I lebih mungkin untuk mencoba bunuh diri, dengan tingkat bunuh diri 10-15%.
- Penderita bipolar I juga berisiko tinggi memiliki atau mengembangkan masalah penyalahgunaan zat.
- Ada hubungan antara bipolar I dan hipertiroidisme, sehingga penderita dianjurkan untuk pergi ke dokter.
Kenali Bipolar Kedua
Pada gangguan jenis ini, episode mania tidak terlalu intens, tetapi episode depresinya sangat mendalam. Penderita terkadang mengalami versi hipomania yang teredam, tetapi hal yang mendasarinya biasanya depresi.
- Penderita bipolar dua sering salah didiagnosis mengalami depresi. Pelajari lagi perbedaan antara depresi bipolar dan depresi biasa.
- Depresi bipolar berbeda dari MDD karena sering dipasangkan dengan gejala mania. Terkadang keduanya bertumpang-tindih. Dibutuhkan ahli untuk membedakan kondisi ini.
- Bagi penderita bipolar II, periode mania dapat ditunjukkan dengan rasa cemas, mudah marah, atau memiliki pikiran berlomba. Gairah kreativitas dan aktivitas kurang umum ditemukan.
- Sama seperti bipolar pertama, pada bipolar kedua terdapat risiko tinggi untuk bunuh diri, hipertiroidisme, dan penyalahgunaan zat.
- Bipolar kedua cenderung lebih umum terjadi pada wanita daripada pria
Benarkah Anak Anda Bipolar?
Anak terjadi perubahan di sekolah
Menurut Aliansi Nasional tentang Penyakit Mental, gejala pada anak dan remaja menunjuk pada masalah sekolah. Mereka mungkin mengalami penurunan nilai, berhenti dari tim olahraga atau kegiatan lain, diskors dari sekolah hingga percobaan bunuh diri.
Perilaku berlebihan
Perubahan perilaku menjadi berlebihan pun bisa mengindikasikan adanya gangguan bipolar. “Beberapa kasus yang biasanya ditemui ialah kasus anak menjadi serba berlebihan, seduktif, atau menghabiskan uang dengan cara yang impulsif,” ujar dr. Nova R. Yusuf, SpKJ Ketua PDSKJI Cabang Jakarta Raya pada Seminar Kesehatan: World Bipolar Day 2018, Launching Boneka Hagi “Help, Hug, Solve The Puzzle” di Hotel Puri Denpasar, Jakarta pada Selasa (20/3/2018). (MLS)