SehatFresh.com – Vitamin A adalah vitamin yang larut dalam lemak yang berperan penting dalam banyak fungsi tubuh yang berbeda. Vitamin A dapat ditemukan dalam buah jeruk, sayuran seperti wortel dan brokoli, daging, unggas dan makanan laut. Secara umum, asupan vitamin A yang dianjurkan adalah 600 hingga 900 mikrogram setiap hari bagi orang dewasa.
Kekurangan vitamin A dapat berdampak permanen pada tubuh, terutama pada anak-anak. Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, menyatakan bahwa kekurangan vitamin A menjadi keprihatinan yang signifikan di negara-negara berkembang. Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan kulit kasar, kebutaan, peningkatan kerentanan terhadap infeksi bahkan gangguan pertumbuhan.
Vitamin A serta dua bentuk lainnya, yaitu retinol dan beta-karoten, memainkan peran penting dalam pertumbuhan dan perbaikan jaringan kulit yang sehat. Dampak ringan dari kulit kasar ini adalah kulit kering atau gatal yang dapat menyebabkan iritasi, sedangkan efek yang lebih parahnya adalah kulit menjadi kemerahan, mengelupas hingga terasa sakit atau terbakar.
Pada kasus yang parah, kekurangan vitamin A dapat menyebabkan munculnya lesi di permukaan kulit yang dapat menjadi infeksi hingga akhirnya menyebabkan kerusakan jaringan kulit yang luas. Seperti telah diketahui bahwa vitamin A sangat populer untuk kesehatan mata.
Kekurangan vitamin A kronis, terutama terkait dengan gizi buruk pada anak-anak dari negara-negara berkembang dapat menyebabkan kebutaan permanen. Kebutaan dapat terjadi pada individu yang kekurangan vitamin A sebagai akibat penurunan produksi rhodopsin, yaitu pigmen mata yang bertanggung jawab untuk mengambil sensasi cahaya. Perkembangan infeksi usus dan paru-paru yang serius juga telah dikaitkan dengan tanda-tanda kekurangan vitamin A.
Vitamin A ini berperan penting dalam produksi sel-T yang merupakan sel-sel sistem tubuh yang berjalan melalui aliran darah dan menetralisir bakteri dan virus berbahaya. Kekurangan vitamin A dapat menurunkan jumlah sel-T dalam aliran darah sehingga membuat Anda lebih rentan terhadap infeksi. Kekurangan vitamin A juga ada kaitannya dengan keterlambatan pertumbuhan, terutama pada anak-anak yang tinggal di negara-negara berkembang.
Kurangnya vitamin A karena kekurangan gizi dapat menyebabkan anemia, di mana jumlah sel darah merah dalam tubuh menjadi rendah. Sel darah merah ini berperan dalam memberikan nutrisi ke jaringan tubuh. Jika sel-sel darah merah tidak dapat memberikan jumlah yang cukup nutrisi ke berbagai jaringan tubuh, maka retardasi pertumbuhan atau pertumbuhan terhambat dapat terjadi terutama pada anak-anak.