Menanggapi pertanyaan sahabat sehat minggu lalu, tentang dampak dari kabut asap yang melanda negeri ini. Apa akibat berikut jawabannya:
Sejak 3 bulan terakhir sebanyak hampir 64.000 warga Provinsi Riau menderita sakit akibat terpapar kabut asap pekat. Kepala Dinas Kesehatan Riau Andra Sjafril menyatakan pada hari Senin (12/10),” Sebanyak 80 persen diantaranya terserang ISPA”. Selain itu masalah yang sama juga terjadi di hampir seluruh wilayah Sumatra dan Kalimantan. Dinas Kesehatan Kalimantan Selatan merilis asap telah menyebabkan 86.450 warga menderita ISPA. Angka itu melonjak dibanding periode yang sama tahun lalu kurang lebih 55.000 orang.
“Secara umum, efek kabut asap dari kebakaran hutan (pencemaran udara) terhadap saluran pernapasan dapat menyebabkan pergerakan silia hidung menjadi lambat, kaku atau bahkan tidak berfungsi sehingga tidak dapat membersihkan saluran pernapasan dengan baik”, kata dr. Prima Progestian saat ditemui di Jakarta.
“Pergerakan silia hidung yang lambat menyebabkan produksi lendir menjadi meningkat sehingga menyebabkan penyempitan saluran pernapasan hingga rusaknya sel pembunuh bakteri di saluran napas. Akibatnya, bakteri tidak dapat dikeluarkan dari saluran pernapasan sehingga potensi terjadinya infeksi pada saluran pernapasan menjadi semakin tinggi,” imbuhnya .
Lebih buruknya, ISPA dapat berlanjut menjadi pneumonia (radang paru-paru) terutama pada anak-anak yang kurang gizi ditambah tinggal di lingkungan yang kebersihannya kurang terjaga. Nah, jika radang paru paru sudah masuk ke dalam tubuh Anda, maka dalam jangka waktu yang tidak lama lagi Anda akan terkena peradangan selaput otak ( meningitis ), bahkan dalam kasus terparah ialah kegagalan pernafasan.
Gejala yang paling umum dari pneumonitis adalah sesak napas, yang dapat disertai dengan batuk kering. Jika pneumonitis tidak terdeteksi atau tidak diobati, Anda secara bertahap dapat mengembangkan pneumonitis kronis, yang dapat mengakibatkan jaringan parut (fibrosis) di paru-paru. Tanda dan gejala kronis pneumonitis meliputi:
- Sesak napas
- Batuk
- Kelelahan
- Hilangnya nafsu makan
- Penurunan Berat badan tidak disengaja
Selain membahayakan saluran pernapasan, ternyata polusi asap juga dapat memberikan pengaruh negatif terhadap kecerdasan otak. Hal ini tentunya sangat mengkhawatirkan bagi anak-anak penerus generasi bangsa. Sebuat riset yang dilakukan oleh Dr. Frederica P.Perera, dari Columbia Center for Children’s Environmental Health yang dipublikasikan dalam the Journal of American Academy of Pediatrics (2009), menunjukkan bahwa anak-anak yang terpapar oleh polusi udara di kota sejak dalam kandungan cenderung memiliki IQ rendah.
Demikian jawaban tentang dampak kabut asap, silahkan kirimkan pertanyaan kembali terkait masalah kesehatan umum melalui rubrik yang telah kami sediakan, setiap pertanyaan akan kami kumpulkan dan kami jawab disetiap minggunya.