SehatFresh.com – Pria yang lebih tua cenderung memiliki prostat lebih besar daripada pria yang lebih muda karena prostat terus tumbuh seiring bertambahnya usia pria. Namun, bila pembesarannya sudah di luar batas normal, maka diperlukan pengobatan.
Beberapa pilihan pengobatan dapat membantu mengurangi keparahan gejala prostat yang membesar. Seorang pria yang mengalami gejala harus mengeksplorasi pilihan yang tersedia dengan dokternya. Perawatan mungkin termasuk obat-obatan, pilihan operasi dan pengobatan di rumah atau perubahan gaya hidup.
Jika pengobatan tidak mengurangi gejala, dokter mungkin akan merekomendasikan operasi. Pilihan bedah meliputi:
- TURP (reseksi transurethral prostat), dimana beberapa jaringan prostat diangkat
- TUIP (insisi transurethral prostat), dimana alur dibuat di prostat
- TUMT (thermotherapy microwave transurethral), dimana gelombang mikro menghancurkan jaringan prostat berlebih
- Angkat uretra prostat, di mana jaringan prostat dipindahkan dari uretra
- Prosedur TURP adalah pengobatan yang mapan untuk pembesaran prostat, tapi ini adalah pilihan paling invasif.
Tindakan operasi prostat biasanya sebisa mungkin dihindari oleh para pasien gangguan prostat. Hal ini dikarenakan dampak negatif yang dapat timbul akibat operasi tersebut. Berikut adalah dampak negatif yang mungkin timbul akibat operasi prostat:
- Impotensi
Impotensi merupakan kelainan disfungsi seksual pada pria. Pria yang mengalami impotensi tidak akan memiliki kemampuan untuk mempertahankan ereksi. Hal ini tentunya dapat menghambat dan mengganggu hubungan seksual bersama pasangan.
- Kering saat orgasme
Ketika operasi pengangkatan kelenjar prostat, ada dua kemungkinan yang terjadi yaitu saraf ekskresi ikut terangkat atau tidak diangkat oleh dokter. Saraf ekskresi ini berperan dalam proses keluarnya air mani saat berhubungan seksual. Jika saraf ekskresi ini diangkat, pria tersebut akan merasa kering saat orgasme. Hal ini harus menjadi pertimbangan sebelum melakukan operasi prostat.
- Kemandulan
Operasi prostat dapat menjadi salah satu penyebab kemandulan pada pria. Operasi prostat akan melibatkan proses pemutusan saluran testis dan uretra. Setelah operasi, pria tidak lagi bisa mengeluarkan air mani dari alat kelamin. Proses pemotongan saluran testis juga menyebabkan sperma tidak dapat keluar secara alami. Dampak selanjutnya adalah pria tersebut tidak dapat menghamili pasangannya.
- Inkontinensia
Inkontinensia adalah istilah medis untuk kebocoran urine. Kebocoran urine yang terjadi saat melakukan hubungan seksual adalah dampak lain dari operasi prostat. Walaupun begitu, dampak ini tidaklah muncul pada setiap tindakan operasi. Biasanya, dampak ini hanya muncul pada operasi yang menggunakan teknik prostatektomi radikal. Kebocoran yang terjadi biasanya berlangsung dalam kurun waktu satu tahun. Aktivitas yang dapat mengantisipasi dampak ini adalah dengan melakukan latihan otot panggul.
- Komplikasi lainnya
Komplikasi lain selain yang telah disebutkan di atas juga dapat muncul pasca operasi prostat ini. Beberapa komplikasi yang dapat muncul antara lain perubahan ukuran penis atau terjadi pembengkakan pada organ kelamin. (SBA)