Dampak Positif Dari Puasa Bagi Anak

www.sehatfresh.com

SehatFresh.com – Anak-anak yang belum akil baligh memang tidak wajib melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadhan. Meski begitu, tidak sedikit anak-anak sudah melakukannya secara bertahap. Dengan melakukannya, maka mereka pun akan terbiasa untuk melakukannya di tahun-tahun berikutnya dengan mudah. Lantas, apakah ada dampak positif dari puasa bagi anak?

Jawabannya banyak. Pakar kesehatan menyebutkan jika dengan membiasakan anak berpuasa sejak dini, hal pertama yang akan mereka dapatkan tentu saja adalah pembelajaran untuk melakukan ibadah ini saat usia mereka bertambah nantinya. Anak juga akan menyambut bulan puasa sebagai bulan yang menyenangkan, meskipun harus menahan lapar dan haus untuk beberapa saat.

Pakar kesehatan di bidang gizi Dr. Dian menyebutkan, jika berpuasa ternyata bisa memberikan manfaat positif bagi kesehatan anak. Sebagai contoh, daya tahan tubuh anak yang mau berpuasa akan mengalami peningkatan sehingga mereka pun tidak akan mudah jatuh sakit serta menghindarkan stres oksidatif yang merupakan penanda peradangan atau inflamasi.

Melalui puasa, anak dididik untuk disiplin waktu. Mereka membiasakan diri bangun lebih pagi, shalat Subuh berjamaah, bertadarus bersama keluarga dan belajar. Puasa juga mendidik anak untuk berlatih sabar dalam menahan rasa lapar dan dahaga, sabar dalam mengendalikan diri dari kebiasaan serba enak dan kemanjaan-kemanjaan lainnya. Berbagai hal ini tentu akan bisa membuat anak tumbuh menjadi pribadi yang jauh lebih baik saat dewasa nantinya.

Puasa juga bisa meningkatkan rasa empati anak. Saat ia merasakan lapar, beritahukan bahwa banyak anak-anak lainnya yang kurang beruntung merasakan lapar hampir tiap harinya. Dari sinilah bisa tertanam kepedulian tinggi pada diri si kecil terhadap sesama. Tak tertutup kemungkinan, kepedulian tinggi ini bisa berkembang menjadi sikap suka tolong-menolong saat ia beranjak dewasa.

Hasil riset Dr. Muhammad Mustafa al Samri menunjukkan bahwa anak yang berpuasa Ramadhan cenderung mengalami pertumbuhan fisik dan perkembangan mental yang lebih baik dibandingkan dengan anak yang tidak berpuasa. Selain itu, anak yang berpuasa cenderung lebih mampu mengemban tanggung jawab (amanah) dan lebih cepat dewasa dalam bersikap, berpikir dan berperilaku.

Sebuah penelitian di Amerika Serikat tentang qiamul lail menyimpulkan, kebiasaan bangun malam, diikuti gerakan ringan seperti shalat, menghirup udara dan minum air putih sangat baik bagi ketahanan dan kesehatan tubuh. Anak yang dibiasakan bangun malam atau pada waktu sahur akan memiliki kebugaran tubuh yang prima.

Jadi, Ramadhan adalah momentum terbaik untuk pendidikan keluarga, khususnya pendidikan anak. Maka, orangtua sangat dianjurkan untuk melatih anak berpuasa sejak dini. Yang terpenting dalam pembiasaan ini adalah pengawasan dan motivasi dari orangtua sehingga anak tidak mudah tergoda untuk tidak berpuasa. (SBA)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here