SehatFresh.com – Diet rendah karbohidrat merupakan salah satu cara yang paling populer untuk menurunan berat badan. Dasar dari diet ini adalah teori yang menyatakan, jika kita memotong konsumsi karbohidrat, tubuh terpaksa membakar lemak karena tidak ada gula sebagai sumber energi dari karbohidrat. Tubuh yang membakar lemak ini membakar kalori lebih banyak dibandingkan saat membakar karbohidrat.
Itulah sebabnya mengapa diet tinggi protein dan rendah karbohidrat dapat menurunkan berat badan lebih cepat. Namun sayangnya belum banyak orang yang mengabaikan efek samping diet ini. Menurut laporan dari CBS News, jika Anda menjalani diet rendah karbohidrat, Anda mungkin mengalami sakit kepala, kram otot, perubahan usus dan bau mulut.
Bahkan mungkin melihat perubahan dalam siklus menstruasi, tetapi menemukan rejimen atau beberapa faktor lain untuk disalahkan dalam hal ini memang tidak mudah. Tergantung pada rencana spesifik, asupan karbohidrat Anda mungkin berada dikisaran antara 50 dan 150 gram per hari. Diet rendah karbohidrat berfokus pada protein dan lemak tak jenuh tunggal yang sehat dan lemak tak jenuh ganda sebagai komponen utama makanan.
Karena diet rendah karbohidrat biasanya mengurangi nafsu makan, diet karbohidrat yang paling rendah berujung pada jumlah kalori yang rendah. Beberapa program rendah karbohidrat membatasi semua karbohidrat, sementara yang lain mendasarkan pedoman pada makanan yang memengaruhi glukosa darah dan kadar insulin sehingga berdampak pada glukosa darah yang minimal.
Komposisi diet baik secara kuantitatif maupun kualitatif telah diketahui memengaruhi siklus menstruasi dan kesehatan reproduksi. Pengurangan asupan kalori secara ekstrim dapat menyebabkan amenore, perlambatan atau berhentinya menstruasi. Pada beberapa wanita, gangguan ini menyebabkan berhentinya menstruasi, sementara pada beberapa wanita lainnya ditandai dengan menstruasi yang tidak teratur yang bervariasi 35-90 hari.
Asupan gizi yang kurang memadai pada remaja putri dapat memengaruhi pematangan organ seksual, pertumbuhan, fungsi organ tubuh dan menyebabkan terganggunya fungsi reproduksi. Hal ini akan berdampak pada gangguan siklus menstruasi, tetapi akan membaik bila asupan nutrisinya diperbaiki. Keadaan status gizi remaja pada umumnya dipengaruhi oleh pola konsumsi makanan, sebagian besar dari mereka konsumsi zat gizinya rendah.
Hal ini disebabkan oleh keterbatasan makanan atau membatasi makanan karena faktor ingin langsing. Status kualitas dari asupan nutrisi dan gizi mempengaruhi kinerja kalenjar hipotalamus yang memiliki peran mengendalikan kelancaran siklus haid yang ada. Berkonsultasilah dengan dokter sebelum memulai program diet, termasuk diet rendah karbohidrat.
Bahkan jika diet rendah karbohidrat tidak mempengaruhi siklus menstruasi, besar kemungkinan dapat menyebabkan efek samping lainnya, termasuk sembelit, sakit kepala, diare, bau mulut dan kelemahan otot. Wanita yang menjalani diet rendah karbohidrat perlu mengambil vitamin atau suplemen serat untuk membantu mencegah masalah kesehatan lainnya.