Dua Kelompok Wanita dengan Kontraindikasi Pil KB

www.sehatfresh.com

SehatFresh.com – Kontrasepsi atau antikonsepsi adalah upaya mencegah terjadinya konsepsi dengan memakai cara, alat atau obat-obatan. Kontrasepsi merupakan program pemerintah untuk menekan jumlah pertambahan penduduk. Kontrasepsi di kalangan masyarakat sering dikenal dengan KB (Keluarga Berencana).

Salah satu metode kontrasepsi modern adalah kontrasepsi hormonal. Kontrasepsi hormonal adalah alat atau obat kontrasepsi yang bertujuan untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan menggunakan bahan baku preparat estrogen dan progesteron. Beberapa jenis kontrasepsi dengan metode hormonal yaitu suntik, pil dan implant.

Pil KB merupakan salah satu kontrasepsi hormonal yang bertujuan untuk mencegah terjadinya kehamilan yang ditambahkan ke dalam tubuh seorang wanita dengan cara diminum (pil). Tujuan dari konsumsi pil KB adalah untuk mencegah, menghambat dan menjarangkan terjadinya kehamilan yang memang tidak diinginkan.

Untuk itu, kepatuhan mengkonsumsi pil KB secara teratur sesuai dengan dengan petunjuk tenaga kesehatan harus dilakukan. Sebelum menggunakan KB jenis pil, sebaiknya Anda perlu mengetahui efek sampingnya. Menurut Anonim (2007), efek samping dari pemakaian alat kontrasepsi hormonal atau pil KB adalah penambahan berat badan. Hal tersebut disebabkan karena faktor hormonal.

Akibat dari respons alat kontrasepsi terjadi peredaman retensi air dalam tubuh, sehingga terjadi kegemukan. Salah satu efek samping dari hormon progesteron adalah memicu nafsu makan dan meningkatkan berat badan. Selain itu, ternyata ada beberapa kelompok wanita yang tidak direkomendasikan untuk mengonsumsi pil KB, diantaranya:

  1. Wanita dengan usia lebih dari 40 tahun

Wanita yang sudah menginjak usia 40an sudah menjajaki fase baru dalam hidupnya, yakni akan menyambut menopause. Terjadinya menopause disebabkan oleh perubahan hormon-hormon yang terdapat dalam tubuh wanita. Kelompok wanita usia 40an kurang tepat jika menggunakan KB jenis pil, selain karena sudah mendekati waktu menopause, pil KB juga berisi estrogen yang dapat menyebabkan penggumpalan darah.

  1. Wanita dengan riwayat penyakit jantung

Seorang wanita yang mengidap penyakit kardiovaskuler (jantung dan pembuluh darah), tidak disarankan untuk menggunakan pil KB. Hal ini dikarenakan pil KB yang mengandung estrogen sintesis yang mampu memicu penggumpalan darah. Jika hal ini terjadi pada wanita dengan penyakit jantung, maka kemungkinan dapat menyebabkan kematian jaringan di otak dan berujung pada stroke.

Pil KB berisi kombinasi hormon estrogen dan progesteron untuk mencegah ovulasi (pelepasan telur selama siklus bulanan). Seorang wanita tidak bisa hamil jika dia tidak berovulasi karena tidak ada telur untuk dibuahi. Pil KB juga bekerja dengan menebalkan lendir di sekitar leher rahim, yang membuatnya sulit bagi sperma untuk memasuki rahim dan mencapai setiap telur yang telah muncul.

Manfaat pil KB sudah secara jelas dapat menekan terjadinya kehamilan yang tidak direncanakan, akan tetapi perlu diperhatikan kembali 2 kelompok wanita yang tidak diperkenankan mengonsumsi pil KB untuk menjaga kesehatan ibu. (SPT)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here