SehatFresh.com – Filler bibir merupakan prosedur medis ringan yang bertujuan untuk memberikan perubahan pada kontur bibir seseorang. Caranya dengan menyuntikkan gel khusus ke dalam bibir. Gel yang umumnya dipakai hampir di seluruh dunia adalah gel yang disebut asam hyaluronat (AH).
Gel AH yang digunakan diambil dari bakteri yang sudah dimurnikan yang terdapat dalam lapisan kulit manusia. Karena sifatnya yang alami dan merupakan bagian dari tubuh manusia, gel ini tergolong aman sehingga meminimalisir efek samping yang akan bereaksi negatif pada tubuh. Gel ini tidak memicu efek imunogenik seperti pada suntik kolagen.
Selain itu, jika terjadi efek samping atau bentuk bibir yang tidak sesuai harapan maka filler jenis gel AH ini bisa dihancurkan dengan suntik Hyaluronidase. Walaupun cukup aman untuk dilakukan, tetap saja lip filler memiliki beberapa kekurangan seperti perdarahan yang mungkin terjadi di titik penyuntikan, pembengkakan atau memar (walaupun ada klaim bahwa memar yang terjadi tidak akan parah) dan kemerahan serta nyeri pada titik penyuntikan. Selain itu ada risiko dan efek samping melakukan lip filler yang mungkin saja bisa terjadi, seperti:
- Infeksi
Alat atau tempat praktik yang tidak steril, maupun tenaga kesehatan yang tidak kompeten membuat para pelaku filler bibir berisiko tinggi terkena infeksi. Oleh karena itu, sebelum melakukan tindakan ini, pastikan memilih klinik kecantikan yang tepat.
- Memar
Memar, lebam atau kebiruan adalah efek samping yang sangat mungkin terjadi setelah prosedur filler bibir. Kondisi ini biasanya dapat menghilang dengan sendirinya, 7 hari setelah tindakan dilakukan.
- Hilang rasa atau baal
Akibat penggunaan anestesi topikal di daerah bibir sebelum tindakan, seseorang yang melakukan lip filler akan mengalami sensasi baal atau hilang rasa secara berkelanjutan. Jika reaksi ini terjadi lebih dari 24 jam, segeralah berkonsultasi dengan dokter.
- Reaksi alergi
Reaksi alergi setelah suntikan filler bibir bisa saja terjadi. Kondisi ini berbeda-beda pada setiap orang, mulai dari ruam merah di daerah suntikan, hingga gatal-gatal di seluruh tubuh. Atau bahkan, ada juga yang mengalami syok anafilaksis.
- Kerusakan jaringan
Penyuntikan yang salah dapat menghambat aliran darah di daerah bibir. Kondisi ini lama-kelamaan akan menyebabkan kerusakan jaringan (nekrosis), yang membuat tampilan bibir menghitam atau bahkan membusuk. Jika ini terjadi, mau tidak mau bibir harus diamputasi.
Filler bibir memang dapat membuat penampilan seseorang semakin cantik dan menggoda. Namun bukan berarti tindakan ini tanpa risiko dan efek samping. Karenanya, pastikan kamu berpikir dua kali sebelum memutuskan untuk melakukan filler bibir.