Gangguan Nymphomaniac Membuat Wanita Tidak Henti Bergairah Seks

www.sehatfresh.com

SehatFresh.com – Beberapa penelitian mengatakan bahwa, gairah seks seorang wanita itu lebih rendah di bandingkan dengan gairah seksual yang dimiliki oleh seorang pria. Pernyataan tersebut bisa saja benar, akan tetapi hal ini tidak berlaku bagi wanita yang mengalami gangguan Nymphomania. Taukah anda apa itu Nymphomania?

Definisi Gangguan Nymphomania

Nymphomania dapat diartikan sebagai sebuah gangguan psikoseksual pada seorang wanita yang mana hal tersebut ditandai dengan keinginan untuk bercinta yang tidak tertahankan dimana hal tersebut muncul dari alam bawah sadarnya. Pria yang mengalami nymphomania disebut dengan hiperseksal. Sejatinya Nymphomania ataupun hiperseksual merupakan sebuah gangguan kecanduan seks yang sangat berbahaya.

Dikatakan berbahaya karena para penderitanya mengalami kesulitan untuk mengendalikan gairah seksual yang memuncak. Para wanita penderita Nymphomania dapat dengan mudah tidur dengan pria yang baru saja dikenal. Wanita yang menderita gangguan seksual ini berpotensi untuk mengalami penyakit kelamin, hingga yang paling fatal adalah HIV aids.

Dalam DSM (Diagnostic and statistical manual of mental disorder) Nymphomania digolongkan ke dalam gangguan seksual (sexual disorders) atau gangguan control (control disorders).

Wanita yang mengalami gangguan Nymphomania disebabkan oleh sebuah kondisi medis dimana bagian otak yang memiliki kandungan kimiawi tersebut lebih tinggi daripada kadar rata – rata orang pada umumnya, seperti zat norpinefrin, serotonin, dan juga dopamine. Permasalahan dari psikoseksual ini pun dapat pula disebabkan oleh kelainan di daerah bagian otak yang mana ia berhubungan dengan hasrat seksual seseorang.

Sedangkan ilmu psikiatri saat ini telah mempersempit daripada definisi nymphomaniac menjadi sebuah kondisi yang spesifik dengan tiga elemen terpisah. Yang pertama yaitu dorongan seksual yang tidak terkontrol, munculnya gairah yang konstan dan juga perasaan tidak pernah puas. Gairah ini pun akhirnya yang menjadi penyebab para penderitanya berkeliaran di jalan untuk mencari ‘mangsa’. Kalaupun mereka tak mendapatkan mangsa tersebut, maka para penderitanya akan melakukan mastrubasi selama berjam-jam, hingga tak mampu.

Gejala seseorang mengalami Nymphomania diantaranya adalah

  1. Ia memiliki banyak sekali rekan seks, dimana mereka bercinta bahkan dengan seseorang yang tidak dikenal sekalipun.
  2. seringkali melakukan mastrubasi berlebihan ataupun menggunakan jasa layanan chat seperti, cyber sex, chatting, hingga tontonan pornografi.
  3. Melakukan jenis seks yang berbahaya seperti masokis dan eksibisionisme.
  4. Bereaksi pelepasan emosional saat berhubungan seks

Penanganan Nymphomania

Penelitian yang dilakukan oleh Katherine L. Derbyshire dan jon E. Grant dalam Journal of Behavioral Addictions yang berjudul Complusive Sexual Behavior: A Review of Literature (2015) terdapat beberapa cara untuk menangani gangguan Nymphomania diantaranya yaitu

  1. Pscyhologycal Treatment

Treatment psikologi ini menggunakan terapi psychodynamic dimana terapi ini menggunakan teknik terapi Freudian. Penggunaan terapi ini dilakukan dengan cara menggali masa lalu yang menjadi penyebab seseorang mengalami hal ini, serta dilakukan intervensi terhadap persepsi hingga mereduksi sensasi seksual yang dirasakan.

  1. Tretment Secara Pengobatan (Pharmacological Treatment)

Treatment ini menggunakan pengobatan secara kimiawi. Pengobatan yang digunakan menggunakan citalopram obat depresi. Hingga obat naltrexone yang di percaya dapat mereduksi implus seksualnya.

  1. Support Group

Melakukan support grup dimana, cara ini di butuhkan kerjasama dengan gurp di sekitarnya, misalnya keluarga, sahabat, dan orang disekitarnya yang lain.

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here