SehatFresh.com – Organ intim menjadi bagian penting seseorang dalam kehidupan seksualnya. Bagi pria, tentu organ intim yang dimaksud adalah penis. Tapi, bagaimana bila seorang pria kehilangan penisnya? Apa rasanya ya?
Meskipun tujuannya bisa jadi karena alasan kesehatan, kehilangan penis bisa berdampak buruk bagi penderitanya. Berikut adalah sejumlah hal yang bisa dirasakan oleh pria yang kehilangan penisnya.
Depresi
Memotong penis tanpa adanya pemotongan skrotum (buah zakar) akan membuat seseorang mengalami depresi. Hal ini disebabkan oleh masih adanya hasrat seksual yang disebabkan oleh masih diproduksinya hormon testosteron di dalam buah zakar. Memotong Mr. P tanpa disertai pengangkatan skrotum bisa menyebabkan frustasi seksual yang intens karena semua dorongan dan gairah seksual berasal dari buah zakar. Dengan kata lain, akan terganggu penyaluran dan kepuasan seksual pria. Tentunya, kondisi ini juga akan mempengaruhi kondisi jiwa seorang pria. Bukan tak mungkin, pria yang mengalaminya akan terjerumus melakukan penyimpangan seksual atau tindak kriminal.
Nyeri
Pemotongan ‘Mr. P’ juga bisa menyebabkan rasa nyeri berkepanjangan. Nyeri ini, pada beberapa kasus, bersifat permanen. Rasa nyeri ini bisa makin terasa saat pria yang mengalaminya melakukan aktivitas tertentu, seperti naik sepeda atau kegiatan lain yang menempatkan tekanan berlebihan di daerah selangkangan.
Kesulitan buang air kecil
Hal lain yang akan dirasakan oleh pria yang kehilangan penis adalah kesulitan untuk melakukan buang air kecil. Adanya batang penis memudahkan pria saat buang air kecil. Beda halnya dengan pria yang kehilangan batang penisnya. Buang air kecil bisa menjadi hal yang merepotkan dan tidak sepraktis sedia kala.
Tulang keropos
Tulang keropos atau osteoporosis menjadi sangat rentan muncul karena kondisi kevakuman hormon testosteron yang menyebabkan menurunnya kepadatan (densitas) tulang. Hal ini juga semakin dipengaruhi bertambahnya usia.
Perubahan fisik
Testosteron merupakan hormon yang membantu dalam pembentukan massa otot. Hormon testosteron pada pria yang kehilangan penisnya bisa tersalurkan ke bagian lain. Dalam beberapa kasus, terjadi perubahan bentuk tubuh, seperti munculnya payudara pada pria yang dikenal dengan istilah ginekomastia.
Kebayang kan betapa menderitanya kehilangan penis. Tapi, apakah sebenarnya penis yang terpotong bisa tersambung kembali?
Seorang Konsultan Urolog dan Ahli Disfungsi Ereksi Profesir Raj Persad mengatakan pemulihan dari cedera potong Mr. P tergantung pada lokasi cedera. “Sangat sulit menjahit kembali saraf. Tapi, Anda bisa menggabungkan kembali jaringan fisik (jaringan ereksi yang berisi sebagian besar darah di penis selama ereksi) dan uretra,” ujarnya.
Sebuah penelitian di Tiongkok menemukan, 50 pria yang menjalani operasi penyambungan Mr. P merasakan semuanya, kecuali mencapai fungsinya lagi secara penuh. (SBA)