SehatFresh.com – Banyak dari kita mungkin tidak berpikir bagaimana makanan bisa berdampak pada kesehatan mental. Kebanyakan kita hanya ingin segera melahap makanan yang kita lihat dan rasa enak. Padahal, salah satu cara untuk mengatasi masalah kesehatan mental adalah makanan.
Nutrisi mungkin sama pentingnya dengan kesehatan mental, seperti pada kardiologi, endokrinologi dan gastroenterologi. Diet Mediterania yang dimodifikasi secara signifikan juga membantu banyak pasien yang mengalami depresi berat dalam waktu 12 minggu. Sayangnya, hal itu belum diterapkan pada perawatan pasien rutin dan kebanyakan dokter masih belum mendiskusikan tentang makanan kepada pasien kesehatan mental mereka.
Makanan yang Anda makan secara harfiah mengejutkan tubuh Anda. Anda harus memperhatikan betul asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh agar bisa berdampak baik bagi kesehatan mental. Dengan mengonsumsi makanan yang sesuai dengan kebutuhan, tubuh menjadi lebih berenergi sehingga Anda bisa melakukan tindakan-tindakan yang positif.
Hal ini bisa diawali dari sarapan teratur. Melewatkan sarapan berpengaruh buruk terhadap kesehatan mental Anda. Sarapan teratur akan membantu memberi energi pada tubuh dan otak Anda. Setelah lama tertidur, makanan bisa menjadi metabolisme untuk hari Anda. Melewatkan sarapan menyebabkan kelelahan dan menimbulkan perasaan “lingkung.”
Oleh karena itu, Anda perlu mempertimbangkan sarapan sebagai makanan penting dalam rutinitas Anda. Jika Anda tidak memiliki banyak waktu di pagi hari, Anda dapat mempertimbangkan granola bar gandum, yogurt dan sepotong buah sebagai awal yang baik.
Selain itu, minuman manis dan jumlah kafein berlebih adalah hal yang harus Anda hindari. Minuman manis memiliki banyak kalori dan merusak enamel gigi, sementara mengonsumsi terlalu banyak kafein dapat memicu serangan panik pada orang yang memiliki gangguan kecemasan. Sebaliknya, Anda harus mencegah dehidrasi dengan minum setidaknya delapan gelas air sehari (sekitar 2 liter).
Dehidrasi ringan dapat menyebabkan efek seperti kelelahan, kesulitan berkonsentrasi dan perubahan suasana hati, bersamaan dengan efek fisik seperti haus, penurunan atau urine berwarna gelap, kulit kering, sakit kepala, pusing dan sembelit.
Semua makanan yang mengandung gula atau bahkan makanan olahan seperti sereal menyebabkan gula darah meningkat dengan cepat. Lalu dua hingga tiga jam kemudian kadar gula akan turun. Pada titik ini, Anda bukan hanya merasa lapar, tetapi juga mudah marah. Maka, kurangilah asupan gula yang masuk ke tubuh Anda.
Tak kalah penting, folat, juga dikenal sebagai asam folat atau vitamin B9, merupakan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Selain mengobati anemia dan beberapa kondisi lain, folat dapat membantu dalam mengobati depresi. Anda dapat menemukan folat dalam sayuran berdaun hijau seperti bayam dan kangkung, buah-buahan, kacang-kacangan, biji-bijian dan gandum utuh.
Jangan lupakan pula vitamin D. Orang yang kekurangan vitamin D dilaporkan memiliki tingkat depresi lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang memiliki vitamin D dalam kadar yang cukup. (SBA)