SehatFresh.com – Banyak wanita tidak menyadari bahwa ada beberapa jenis celana dalam yang bisa menimbulkan infeksi pada area vagina. Pemilihan celana dalam banyak didasarkan pada mode dan gaya busana saja, tanpa memperhitungkan efeknya bagi kesehatan vagina.
Jenis Celana Dalam yang Perlu Dihindari
Ada beberapa jenis celana dalam yang bisa dihindari agar kesehatan vagina tetap terjaga, yaitu sebagai berikut:
- Celana Dalam yang Tidak Menyerap Keringat
Celana dalam jenis ini merupakan celana dalam yang tidak mampu melindungi organ intim dari serangan kuman, sebaliknya justru sangat beresiko sebagai tempat berkembangnya infeksi jamur dan virus. Keringat yang tertampung pada celana dalam dapat membuat area vagina terasa lembab dan sangat beresiko terjadi infeksi.
- Celana Dalam thong
Banyak sekali model celana dalam yang mengiklankan model celana dalam thong. Celana dalam thong merupakan celana dalam yang tidak menutup bagian pantat secara sempurna. Sehingga membuat keringat bisa langsung masuk pada area vagina.
Selain itu bahaya bakteri e. choli dari anus bisa bertumbuh segar di area vagina. Celana dalam yang seperti ini juga sangat beresiko dalam memicu penyakit infeksi saluran kemih.
- Celana Dalam yang Berbahan Sintetis
Celana dalam yang berbahan polyester dengan hiasan renda merupakan jenis celana dalam yang sebaiknya dihindari oleh para wanita karena sangat beresiko menimbulkan berbagai macam iritasi pada vagina. Jenis celana dalam yang seperti ini juga beresiko menimbulkan ruam. Celana dalam berbahan sintetis juga sangat aktif dapat menjadi tempat bertumbuhnya berbagai macam bakteri.
- Celana Dalam Berbahan Satin
Celana dalam berbahan satin merupakan celana dalam yang sebaiknya dihindari oleh para wanita karena sangat berbahaya bagi kesehatan wanita. Kain satin merupakan kain yang bisa membuat area vagina semakin lembab ketika berkeringat. Kain satin juga merupakan kain yang sangat berpotensi untuk perkembangan bakteri dan infeksi pada organ intim.
- Celana Dalam yang Ketat
Sebaiknya Anda menghindari celana dalam yang ketat jika dipakai karena celana dalam yang ketat tidak menyerap keringat, membuat area vagina menjadi lebih lembab, dan mengganggu pergerakan otot di area vagina.
Sebagian besar wanita, terutama para foto model sering memakai celana dalam yang seksi dan terkesan indah. Padahal celana dalam yang indah belum tentu memenuhi aturan kesehatan bagi area vagina. Celana dalam wanita sebagai kepentingan foto model sangat berbeda dengan celana dalam yang dipakai sehari-hari. Sebaiknya pakailah celana dalam yang baik untuk area vagina sehingga terhindar dari ancaman jamur, iritasi, bakteri, dan lain sebagainya.
Demikian informasi mengenai jenis celana dalam wanita yang dapat menimbulkan infeksi pada Ms. V. (MLS)