Jenis Seks yang Meningkatkan Risiko Penyakit Menular

www.sehatfresh.com

SehatFresh.com – Aktivitas seksual memiliki banyak manfaat, selain untuk memenuhi kebutuhan seksual, berhubungan seks daoat menghilangkan stres, memperbaiki masalah tidur dan memberikan dorongan pada sistem kekebalan tubuh. Dari semua itu manfaat terbaik dan penting dari hubungan seksual adalah membantu anda untuk merasakan keeratan hubungan dengan asangan.

Namun, aktivitas seksual juga dapat menjadi rentan karena bisa menularkan penyakit. Hal ini dapat terjadi jika aktivitas seksual yang dilakukan tergolong sebagai seks yang berisiko. Seks yang berisiko tidak ayal berkontribusi terhadap berbagai infeksi menular seksual mulai dari sifilis, herpes genital, HIV AIDS dan banyak lainnya.

Penyakit menular seksual umumnya terjadi kaena melkukan hubungan seksual yang tidak aman (tanpa kondom), seks bebas ataupun bergonta ganti pasangan baik secara penetratif maupun seks anal. Selain itu, PMS juga menular melalui metode lain seperti kontak cairan tubuh termasuk darah, urine dan feses penderita PMS, penularan dari ibu hamil ke janin dalam kandungan hingga beberapa kasus melalui alat kesehatan yang tidak steril.

Gejala dari infeksi menular seksual sebagai akibat dari hubungan yang berisiko seringkali tidak menimbulkan gejala yang disadari oleh penderita. Berikut beberapa jenis seks yang meningkatkan risiko penyakit menular seksual:

  1. Seks dengan sering berganti pasangan

Hubungan seks yang sering berganti pasangan membuat anda lebih berisiko untuk terkena penyakit menular seksual. Sebab seringnya berganti pasangan seksual maka semakin besar kemungkinan terhadap riwayat penyakit kelamin.

Bahkan ada ungkapan yang mengatakan bahwa jika anda berhubungan seks dengan seseorang, anda otomatis juga berhubungan deng orang lain atau orang yang pernah menjadi partner seks orang tersebut. Setia pada satu pasangan mejadi cara utama untuk menghindari risiko terkena penyakit menular seksual.

  1. Seks tanpa pengaman

Anda tentu sering mendengar dampak buruk seks tanpa pengaman, karena hubungan seksual ini menjadi salah satu perilaku seks yang berisiko. Perilaku seks yang dimaskud termasuk seks melalui vaginal, anal, maupun oral.

Dengan menggunakan pengaman dalam berhubungan intim akan mengurangi risiko tertular dari berbagai infeksi menular seksual termasuk HIV dan AIDS. Usahakan untuk selalu menggunakan pengaman saat berhubungan seks terlebih jika anda tidak mengetahui riwayat kesehatan pasangan.

  1. Seks anal

Hubungan seks ini dilakukan melalui penetrasi penis ke saluran anus pasangan. Perilaku seks ini termasuk beriisko, karena anus tidak seperti vagina yang memproduksi pelumas alami. Sehingga seks anal rentan membuat jaringan di dalam anus terluka. Jaringan didalam anus juga lebih sensitif daripada jaringan luarnya. Hal ini membuat jaringan di dalam anus juga rentan robek dan berdarah yang membuat infeksi mudah masuk kedalam tubuh.

Untuk mengetahui apakah anda tertular penyakit seksual atau tidak, anda perlu melakukan skrining pemeriksaan infeksi penyakit seksual termasuk tes HIV, Sifilis, gonorhoe. Selain itu anda juga perlu mengetahui status kesehatan pasangan terutama sebelum melakukan hubungan seks atau akan menjadi pasangan hidup anda. Dengan mengetahui status masing-masing, penananan dari dokter akan memudahkan anda untuk terhindar dari dampak yang lebih buruk.

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here