SehatFresh.com – Menjadi tua memang sebuah proses alamiah. Di dalam struktur anatomis proses menjadi tua terlihat sebagai kemunduran di dalam sel. Maka, tak heran bila lanjut usia (lansia) banyak mengalami perubahan seiring bertambahnya usia.
Perubahan yang terjadi dapat berupa perubahan struktur dan fungsi tubuh, kemampuan kognitif maupun status mental. Bahwa perubahan pada sistem gastrointestinal dapat menyebabkan penurunan efektivitas penggunaan zat-zat gizi sehingga dapat menyebabkan permasalahan gizi yang khas lansia.
Masalah gizi yang terjadi pada lansia dapat berupa gizi kurang atau gizi lebih. Lansia di Indonesia yang tinggal di daerah perkotaan dalam keadaan kurang gizi adalah 3,4 persen, berat badan kurang 28,3 persen, berat badan lebih 6,7 persen, obesitas 3,4 persen dan berat ideal 42,4 persen.
Untuk mencegah masalah kekurangan dan kelebihan gizi bagi lansia, dapat dilakukan dengan pengaturan pola makan dengan jumlah yang cukup. Makanan terbaik untuk pria lanjut usia sebaiknya mengandung:
- Kalori
Kebutuhan kalori pada lansia berbeda dengan kebutuhan kalori orang dewasa. Pada lansia, kebutuhan kalori akan menurun sekitar 5 persen pada usia 40–49 tahun dan 10 persen pada usia 50–59 tahun serta 60–69 tahun (Fatmah, 2010). Menurut WHO dalam Fatmah 2010 kecukupan gizi yang dianjurkan untuk lansia (>60 tahun) pada pria adalah 2.200 kalori dan pada wanita yaitu 1.850 kalori. Perbedaan kebutuhan kalori pria dan wanita ini didasarkan pada adanya perbedaan aktivitas fisik dan tingkat metabolisme basal yang berhungan dengan pengurangan massa otot.
- Karbohidrat dan serat
Asupan serat dan karbohidrat yang dibutuhkan tubuh berkurang seiring bertambahnya usia. Akan tetapi, akibat penurunan asupan lemak pada lansia, kebutuhan kalori meningkat sedikit, sedangkan kebutuhan serat pada lansia tidak terlalu banyak.
- Protein
Pakar gizi menganjurkan, kebutuhan protein lansia dipenuhi dari nilai biologis tinggi, seperti telur, ikan dan protein hewani lainnya. Para lansia juga dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang mengandung Omega-3 cukup. “Penelitian terbaru menunjukkan hubungan yang siignifikan antara kurangnya nutrisi dengan gangguan kognitif, degeneratif dan saraf, seperti penyakit Alzheimer yang biasa diidap lansia.
- Lemak
Untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah, dianjurkan untuk mengonsumsi jenis lemak tak jenuh. Beberapa makanan yang mengandung lemak tak jenuh adalah bawang putih, tempe, teh, anggur, apel, avokad dan ikan.
- Cairan
Lansia dianjurkan mengonsumsi 1.500–2.000 ml (6–8 gelas) per hari untuk menjaga hidrasi yang memadai. Minuman seperti kopi, teh kental, minuman ringan, alkohol, es, mauun sirup harus dihindari, terutama bagi lansia yang memiliki penyakit-penyakit tertentu, seperti diabetes melitus, hipertensi, obesitas dan jantung. (SBA)