SehatFresh.com – Suatu saat seorang wanita mengeluhkan kondisi payudaranya yang ia rasa memiliki ukuran tubuh yang kecil. “Dok, mengapa payudara saya kecil ya” sembari ia menunjukkan kepada sang dokter wanita. “nah lihat ini dok, kecil kan” Sembari meyakinkan kepada sang dokter tersebut.
Sementara itu sang dokter yang melihatnya justru melihat bahwa bentuk dan ukuran dari payudara sang pasien tersebut terlihat tidak kecil dan lumayan besar untuk ukuran wanita indonesia.
Lantas dokter pun meyakinkan kepada sang pasien bahwa, bentuk tubuh yang ia miliki tidaklah seperti apa yang di bayangkannya. Akan tetapi sang pasien justru tetap kekeh berkata bahwa bentuk bagian tubuh yang ia miliki tersebut kecil. Ia pun berkata bahwa apa yang ia miliki tiaklah sebesar milik teman-temanya.
Dari sekelumit cerita di atas, maka sang pasien memiliki indikasi mengalami sebuah gangguan body dysmorphia disorder. Dalam dunia kedokteran gangguan body dysmorphic disorder, merupakan sebuah kelainan mental yang kronis dimana seseorang penderitanya tak akan dapat berhenti untuk berpikir tentang sebuah kekurangan dari penampilan fisik yang dimilikinya.
Kekurangan ini bisa saja tergolong sederhana di mata orang lain, namun bagi para penderitanya kekurangan yang sejatinya bukanlah kekurangan membuat mereka merasakan kecemasan dan ketakutan yang luar biasa. Mereka seakan-akan dengan bentuk tubuh yang dimilikinya membuat mereka mendapatkan cemoohan ataupun gangguan dari orang lain yang melihatnya.
Kelainan ini terjadi pada imajinasi yang tidak masuk akal tentang bentuk tubuh dirinya dan pandangan orang lain terhadap bentuk tubuh yang dimilikinya. Bagi penderitanya, kekurangan yang kecil ini pun dapat membuat dirinya sangat malu untuk tampil di muka umum, atau malu jika ia dilihat orang lain. Kondisi dari rasa malu yang berlebihan ini akhirnya membuat penderitanya mengurun diri hingga kasus terberat lainnya adalah bunuh diri.
Kapaknah Seorang Pendrita Terindikasi Mengalami BDP (Body Dysmorphic Disorder) harus pergi ke dokter.
Seseorang dianjurkan untuk segera berkonsultasi pada dokter kejiwaan jika telah terindikasi mengalami gejala-gejala dari BDP seperti, rasa obsesi terhadap penampilan. Dimana rasa obsesi terhadap penampilan ini seperti merasa kurang menarik, tidak percaya diri hingga ia terus-menerus bersolek tanpa mengenal waktu secara berlebihan, menatap wajah dan berpikir tak cantik, merasa buruk.
Bagian tubuh yang seringkali menjadi sorotoan adalah, bagian dada, hidung merasa pesek, alis mata yang tak menarik, hingga persoalan kecil seperti jerawat yang tumbuh satu saja di bagian wajah pun membuat dirinya merasa ketakutan dan merasa menjadi orang terjelek di dunia. Bagian panggul yang dianggap memiliki bentuk kurang padat, tak berisi, tak seksi ataupun tak bahenol dan lain sebagainya.
Dan yang terpenting dan yang paling utama adalah, jika pikiran sudah sering diganggu terhadap penampilan fisik, hingga membuat anda terobsesi dengan sebuah pikiran-pikiran yang negative tentang kekurang fisik yang dimilikinya, maka disaat itu pulalah anda untuk segera berkonsultasi dengan para psikolog atau psikiater di sekitar anda.