SehatFresh.com – Setiap individu menjalani kehidupannya dalam beberapa fase usia. Dimulai dari fase bayi yang baru lahir kemudian balita, usia remaja, dewasa hingga lansia. Pada setiap fase usia tersebut, tubuh manusia memiliki kebutuhan nutrisi yang berbeda seiring dengan perkembangan fungsi organ-organ tubuh dan metabolisme fisik. Mengetahui kebutuhan nutrisi di setiap fase usia sangatlah penting agar Anda dapat mengupayakan pemenuhan kebutuhan tersebut secara optimal.
- Bayi
Kebutuhan gizi bayi hingga usia 6 bulan harus dipenuhi oleh ASI ekslusif. ASI menyediakan nutrisi tepat yang dibutuhkan bayi untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Bayi yang mendapat ASI memiliki risiko lebih rendah terhadap masalah kesehatan tertentu, termasuk infeksi telinga, alergi, infeksi saluran pernapasan bawah dan dan sindrom kematian bayi mendadak.
Bayi mulai makan makanan padat sekitar usia 6 bulan, tetapi ASI harus tetap menjadi dasar dari diet bayi yang paling utama sampai setidaknya 12 bulan. Susu formula bayi dapat menggantikan ASI saat ibu tidak bersedia atau tidak mampu untuk menyusui.
- Balita dan usia pra-sekolah
Selama balita dan usia pra-sekolah, nutrisi dan asupan kalori yang cukup dapat membantu anak-anak mencapai perkembangan dan pertumbuhan yang optimal. Banyak anak mengalami penurunan nafsu makan dimulai pada tahun kedua mereka. Biarkan anak Anda untuk makan sebagai perintah kelaparan sendiri.
Anak-anak secara alami mengatur asupan kalori mereka sendiri. Namun, mereka tidak akan selalu tertarik ke arah makanan yang baik bagi mereka. Orang tua perlu membiasakan anak-anak untuk memilih makanan sehat dengan nutrisi seimbang yang terdiri dari buah-buahan, sayuran, protein tanpa lemak, biji-bijian dan produk susu rendah lemak, serta membatasi asupan makanan ringan bergula dan asin.
- Usia sekolah
Di usia sekolah, anak-anak memerlukan asupan nutrisi dengan penekanan pada buah-buahan segar dan sayuran, yang merupakan sumber makanan yang kaya vitamin dan antioksidan. Selain buah dan sayuran, biji-bijian atau produk gandum yang difortifikasi dan produk susu rendah lemak merupakan pilihan yang baik agar kebutuhan nutrisi anak tercukupi.
- Orang dewasa
Kebutuhan gizi orang dewasa bervariasi, berdasarkan tingkat aktifitas, jenis kelamin dan status kesehatan mereka. Konsekuensi kesehatan pada orang dewasa termasuk obesitas, diabetes, penyakit jantung dan osteoarthritis. Orang dewasa yang kerja “kantoran” harus cukup berolahraga untuk membakar kalori yang dikonsumsi. Pastikan kalori berasal dari sumber yang sehat.
Diet yang seimbang yang mencakup buah-buahan, sayuran, protein, lemak sehat dan biji-bijian dapat menyediakan semua nutrisi yang diperlukan orang dewasa. Namun, Harvard School of Public Health mencatat bahwa orang dewasa mungkin memerlukan manfaat dari suplemen multivitamin dengan mineral untuk mengisi kesenjangan gizi yang terjadi akibat asupan nutrisi dari makanan yang kurang optimal.
- Orang dewasa lebih tua
Penurunan massa otot dan penurunan aktifitas fisik kerap kali menyertai proses penuaan. Orang dewasa yang lebih tua mengalami peningkatan kebutuhan mineral tertentu dan vitamin, seperti kalsium, vitamin B6 dan vitamin D. Orang dewasa yang lebih tua harus mengonsumsi makanan padat nutrisi dengan proporsi tinggi vitamin, mineral dan nutrisi lainnya. Orang dewasa yang lebih tua juga harus makan banyak protein tanpa lemak berkualitas tinggi. Mempertahankan cadangan protein dapat membantu menjaga otot-otot tetap kuat.