SehatFresh.com – Kehamilan yang sehat dan normal umunya berlangsung selama 37-41 minggu. Bayi yang lahir pada periode tersebut disebut bayi cukup bulan, sedangkan bayi yang lahir sebelum 37 minggu kehamilan disebut prematur atau kurang bulan. Jika kehamilan berlangsung melebihi 41 minggu, maka kehamilan tersebut disebut kehamilan overdue (lewat waktu).
Hal ini dapat menyebabkan plasenta menjadi tua dan fungsinya menurun. Plasenta tumbuh di dalam rahim ketika hamil. Plasenta inilah yang membuat bayi tetap hidup di dalam rahim. Jika plasenta masih menjalankan fungsinya, bayi dapat tumbuh terlalu besar. Bayi yang besar dapat membuat Anda harus bekerja ekstra dalam persalinan.
Kasus kehamilan yang melewati waktu normal hanya dialami oleh 3 sampai 12 persen wanita. Kejadin ini biasanya terjadi akibat kesalahan dalam menghitung usia kehamilan. Kesalahan perhitungan bisa disebabkan siklus menstruasi yang tidak teratur. Kesalahan penghitungan masa kehamilan memang sudah terjadi sejak awal ibu mengetahui bahwa ia sedang hamil.
Ketika seorang wanita terlambat datang bulan, belum pasti pada waktu tersebut sudah terjadi pembuahan. Pembuahan umumnya terjadi 2-3 minggu kemudian. Untuk meningkatkan ketepatan usia kehamilan perlu dikonfirmasi dengan pemeriksaan USG terutama pada trimester awal kehamilan. Penyebab lain dari kehamilan ini adalah kurangnya volume air ketuban, stres selama kehamilan dan gangguan plasenta.
Ketiga faktor ini dapat menghambat kontraksi rahim sehingga persalinan normal sulit dilakukan. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemantauan selama kehamilan berlangsung. Jika kehamilan melampaui 42 minggu, plasenta akan semakin tua dan tidak bisa lagi menjalankan fungsinya. Janin dalam perut ibu pun akan berhenti berkembang.
Sebaliknya, jika plasenta terus berkembang, janin juga bisa terus berkembang menjadi terlalu besar. Janin yang terlalu besar akan menyulitkan persalinan sehingga operasi caesar terpaksa dilakukan meskipun kelahiran normal sangat mungkin. Plasenta yang sudah tidak berfungsi juga menyebabkan janin kekurangan pasokan oksigen. Pecahnya ketuban berisiko terminum oleh bayi.
Warna keruh air ketuban biasanya berwarna hijau. Warna hijau ini terbentuk dari zat mekonium yang dikeluarkan oleh bayi. Hamil lewat waktu juga membuat ibu lelah dan cemas, sulit tidur, sakit punggung berkepanjangan serta pembengkakan pada pergelangan kaki.
Penanganan hamil lewat waktu disesuaikan dengan keadaan ibu dan janin secara menyeluruh sesuai hasil pemeriksaan. Apabila ibu dan janin dalam keadaan sehat, maka persalinan dapat ditunda hingga satu minggu. Selama masa penundaan ini, gerakan janin perlu diperhatikan dengan seksama. Untuk mengurangi kemungkinan lewat waktu, wanita yang hamil harus memeriksakan kehamilannya secara teratur.
Di usia kehamilan 36 minggu, biasanya dokter akan melakukan USG untuk memantau aktivitas dan gerakan janin, mengetahui ukuran tulang bayi serta lingkar perut ibu. Dari sini dapat dihitung usia kehamilan dengan tingkat kesalahan hitung kurang lebih 2 minggu. Jika kehamilan sudah memasuki usia 41 minggu, segera periksa ke dokter kandungan.
Dokter akan menghitung kembali usia kehamilan dan segera melakukan serangkaian tes, seperti pemeriksaan USG (ultrasonografi), kardiotografi (pemeriksaan gerakan dan detak jantung janin) serta pengukuran jumlah air ketuban. Dengan demikian, dokter akan tahu kapan waktunya untuk persalinan dan melakukan tindakan persalinan yang tepat.