SehatFresh.com – Makanan yang dikonsumsi saat hamil sangat berperan dalam menjaga kondisi ibu dan janin. Berbicara gizi yang dibutuhkan saat hamil, asam folat atau zat besi mungkin sudah tidak asing lagi kita dengar. Belum banyak yang menekankan penting konsumsi yodium pada saat kehamilan.
Yodium adalah zat yang memproduksi hormon tiroid yang merupakan komponen penting bagi perkembangan otak bayi. Perkembangan otak mengalami dua masa pertumbuhan maksimal. Periode yang pertama terjadi pada trimester 1 dan 2 yaitu antara masa bulan ke 3 dan ke 5 gestasi. Pada masa ini terjadi multiplikasi, migrasi dan organisasi neuron.
Periode kedua terjadi pada trimester ketiga sampai tahun kedua atau ketiga pasca kelahiran. Pada masa ini terjadi multiplikasi dan migrasi glia serta mielinisasi. Fase pertama terjadi sebelum kelenjar tiroid janin berfungsi sepenuhnya sehingga pada fase tersebut kadar hormon tiroid pada janin ditentukan oleh pasokan dari ibu. Pada fase kedua, pasokan hormon tiroid terutama berasal dari kelenjar tiroid janin.
Kekurangan yodium selama kehamilan dapat menyebabkan gangguan produksi hormon tiroid, baik pada ibu maupun janin. Janin mulai dapat memproduksi hormon tiroid pada usia gestasi 24 minggu. Sebelum usia gestasi tesebut, kebutuhan hormon tiroid janin dipenuhi oleh ibu.
Setelah periode tersebut, transfer maternal tetap terjadi meskipun presentasinya berkurang. Kekurangan hormon tiroid pada otak yang sedang berkembang dapat mengakibatkan retardasi mental. Kekurangan yodium saat kehamilan telah dikaitkan dengan kretine endemik serta gangguan kognitif dan psikomotorik yang bersifat menetap.
Namun, kerusakan tersebut dapat dicegah dengan memenuhi asupan yodium yang cukup pada menu makanan sehari-hari selama kehamilan. Kretin endemik merupakan bentuk kerusakan otak parah akibat kekurangan yodium selama kehamilan. Selama kehamilan dan enam bulan pasca melahirkan seringkali kekurangan yodium, meskipun dalam jumlah yang sedikit.
Yodium adalah jenis mineral yang akan berdampak pada perkembangan neurologis janin, sehingga penting untuk dicukupi kebutuhannya. Perlu diingat, kebutuhan yodium harus dipenuhi namun bukan berarti konsumsinya berlebih dikarenakan kelebihan yodium justru akan menimbulkan masalah kesehatan pada ibu hamil.
Kelebihan yodium juga tidak baik, karena akan berdampak dapat menyebabkan hipotiroidisme yaitu kondisi dimana terjadinya penurunan sintesis dan sekresi hormon tiroid dari bagian kelenjar tiroid. Hal ini berhubungan dengan terlalu banyak mengkonsumsi iodina, sehingga menginduksi terjadinya kelainan enzimatik yang menyebabkan terlambatnya sintesis hormon pada kelenjar tiroid.
Organisasi kesehatan dunia, WHO, merekomendasikan pada ibu hamil untuk mendapatkan yodium sebanyak 220 mikrogram untuk menjaga kondisi kesehatan ibu dan janin selama kehamilan dan setelah persalinan. Kandungan yodium terbaik terdapat dalam makanan-makanan seperti produk susu, seafood, telur dan sayuran.
Secara garis besar, segelas susu ditambah sebutir telur mencukupi sekitar 50% kebutuhan yodium tubuh. Sedangkan buah dan sayur dalam pola makan sehat mencukupi sekitar 20% saja. Karena itu disarankan ketika tubuh membutuhkan asupan yodium tinggi dengan menambahkan jenis masakan laut atau jenis seafood ke dalam diet harian meski umumnya pola makan normal bisa dianggap mencukupi kebutuhan yodium apabila dalam pengolahannya menggunakan garam beryodium yang mudah ditemukan di pasaran.