SehatFresh.com – Seks merupakan salah satu kegiatan intim yang menyenangkan dan membuat ketagihan. Namun, ternyata tidak semua orang senang atau bahkan cenderung menghindari seks. Sebetulnya, normal bila Anda sesekali kehilangan gairah untuk melakukan hubungan seks.
Namun, perlu diwaspadai jika kondisi ini berlangsung lama dan disertai pula dengan tingkat kecemasan yang tinggi. Kondisi ini bisa jadi pertanda Anda mengalami anoreksia seksual. Awalnya, istilah anoreksia seksual dipopulerkan dr. Patrick Carnes.
Menurutnya, anoreksia seksual merupakan suatu kelainan psikologis serius yang dapat menimbulkan depresi yang bisa berbuntut pada perpecahan rumah tangga. Hasil penelitian dr. Carnes menyatakan, kondisi ini serupa dengan pengidap anoreksia makanan. Penderita anoreksia seksual juga kerapkali merasa bangga apabila ia mampu mengisolasi diri dari aktivitas seksual apa pun.
Penderita gangguan ini tidak membenci seks, tetapi lebih kepada tidak ingin terlibat dengan setiap aktivitas seksual sama sekali dan bahkan cenderung menolak untuk berhubungan seks. Orang dengan anoreksia seksual umumnya tertutup terhadap kondisinya karena merasa malu atau ketakutan akan dikucilkan oleh orang-orang disekitarnya.
Mereka cenderung berusaha mencari cara untuk menghindari seks serta mengalihkan pembicaraan yang mengarah pada hal yang berbau seksual. Meski demikian, kondisi ini tidak berarti bahwa mereka dengan gangguan ini tidak bisa menikah. Hanya saja, kehidupan seksual penderita anoreksia seksual tentu saja menjadi kurang berkualitas.
Anoreksia seksual juga dikaitkan dengan frigiditas atau sikap dingin di ranjang. Penyebab utama anoreksia seksual adalah trauma psikologis masa kecil akibat pengalaman seksual tidak menyenang, misal pernah menjadi korban pelecehan seksual atau pemerkosaan. Beberapa orang dapat mengembangkan anoreksia seksual jika sering mengalami penolakan soal seks oleh pasangannya.
Hal ini dapat mempengaruhi psikologisnya dan mulai menghindari seks karena takut tidak dapat melakukannya dengan baik. Adapun gejala yang menandakan anoreksi seksual meliputi :
- Penurunan gairah melakukan hubungan seksual.
- Menjadi lebih menyibukkan diri untuk menghindari seks.
- Tidak suka membicarakan hal-hal yang berbau seks.
- Merasakan ketakutan berlebih terhadap penyakit menular seksual.
- Merasa malu, menyesal atau bahkan muncul kebencian setelah melakukan hubungan seksual.
Anoreksia seksual lebih pada gangguan yang mengganggu kondisi pikiran. Gangguan ini harus segera diatasi karena dengan hubungan seksual yang sehat bersama suami atau istri seseorang akan merasa dicintai dan hidupnya akan lebih sehat. Konseling dengan seorang terapis seks dapat membantu penderita untuk mengatasi ketakutannya terhadap seks dan mengembalikan kehidupan seksualnya pada keadaan normal.