SehatFresh.com – Bagi pria yang baru membina hubungan rumah tangga, maka informasi terkait ereksi berikut ini layak untuk disimak. Setidaknya terdapat 4 tipe ereksi yang harus diketahui oleh pria dalam aktivitas seksual. Sudah mulai penasaran? berikut urainnya!
Mengenali jenis ereksi dengan EHS
Mengenal jenis ereksi sangat penting untuk menentukan tingkat kepuasan atau kesuksesan dalam mencapai orgasme ketika melakukan hubungan seksual. Tipe ereksi juga dikenal sebagai erection hardness score (EHS), yakni menentukan tingkat kekakuan atau kekerasan Mr P.
Nilai EHS akan menentukan kepuasan ketika berhubungan seksual dengan pasangan. Pemeriksaan EHS biasanya dilakukan pada pria yang sedang menjalani pengobatan disfungsi ereksi. Dengan melakukan pemeriksaan EHS, selanjutnya pria bisa mengetahui kinerja Mr P saat ereksi.
Sebenarnya apa yang terjadi saat Mr P ereksi?
Ereksi merupakan reaksi yang terjadi pada kepala (gland) penis akibat mendapat rangsang. Rangsangan tersebut bisa diterima dengan pengelihatan, sentuhan, atau penciuman. Reaksi itu terjadi akibat adanya krause finger corpuscle di kepala penis, yang mempunyai banyak sel saraf.
Rangsang yang terjadi kemudian diolah krause finger corpuscle, yang selanjutnya dikirimkan ke otak. Dari otak rangsang itu akan ditangkap untuk menjadi reaksi ereksi. Saat terjadi ereksi, pembuluh darah di penis akan melebar dan dipenuhi dengan darah.
Sementara itu untuk mencapai ereksi, maka pembuluh darah harus dalam kondisi yang rileks. Ketika rileks kalsium yang terdapat di dalam sel pada penis menurun. Karena itulah penderita disfungsi ereksi harus mengonsumsi obat yang bisa menurunkan kadar kalsium pada penis.
4 tipe ereksi yang terjadi pada pria
- Scoring Ereksi scoring 4 ini merupakan ereksi terbaik ketika melakukan hubungan intim. Kerasnya Mr P pada ereksi tipe ini bisa diilustrasikan seperti buah timun terongat. Penis akan berdiri tegak dan cenderung keras. Ereksi tipe scoring 4 bisa membuat pasangan menikmati hubungan seks yang sangat mengesankan.
- Scoring Tipe ereksi scoring 3 ini bisa diilustrasikan seperti sosis. Mr P bisa untuk melakukan penetrasi, namun tidak kaku. Dampak dari ereksi scoring 3 ini adalah Mr P dapat loyo sewaktu-waktu saat melakukan hubungan seksual. Kondisi ini sudah dapat dikategorikan memiliki masalah disfungsi seksual, meski belum terlalu parah.
- Scoring Tipe ereksi scoring 2 ini diilustrasikan seperti pisang rebus. MR P sebenarnya keras, namun sulit untuk melakukan penetrasi. Akhirnya penetrasi membutuhkan bantuan jari untuk menggiring Mr P masuk ke Miss V.
- Scoring 1. Tipe ereksi scoring 1 ini yang tergolong sangat mengkhawatirkan dan butuh penanganan medis. Meski Mr P bisa ereksi, namun terasa begitu lembut. Jika dibandingkan dengan scoring 2, penetrasi lebih sulit serta memerlukan bantuan ekstra. (APY)