Kenali Gejala Mata Minus pada Remaja

www.sehatfresh.com

SehatFresh.com – Gangguan penglihatan tidak mutlak karena faktor usia. Pada usia remaja, gangguan tersebut bisa saja terjadi. Salah satu gangguan pada fungsi indera penglihatan yang cukup sering menimpa remaja adalah mata minus.

Mata minus dalam bahasa medis disebut miopia (myopia). Mata minus sering juga disebut sebagai rabun jauh. Mata minus merupakan gangguan penglihatan akibat terjadinya kesalahan bias umum dari mata yang membuatnya sulit untuk melihat dengan fokus pada objek yang jauh. Penglihatan penderita terhadap benda-benda yang jaraknya jauh menjadi buram atau kabur. Namun, penderita rabun jauh masih bisa melihat objek dengan jelas pada jarak yang dekat. Kemerosotan penglihatan ini dapat berlangsung cepat atau lambat dan lebih sering diderita oleh remaja.

Rabun jauh terbagi dalam tiga golongan, yaitu rabun jauh ringan, menengah, dan berat. Penderita rabun jauh yang ringan umumnya hanya membutuhkan kacamata untuk melakukan aktivitas tertentu, misalnya saat belajar, mengemudi, atau menonton televisi.

Penderita rabun jauh tingkat menengah dianjurkan untuk selalu memakai kacamata atau lensa kontak. Sementara itu, pada rabun jauh yang parah, pengidap hanya dapat melihat objek dengan jelas jika memegangnya sangat dekat. Tindakan operasi bisa saja dilakukan pada penderita rabun jauh yang parah.

Faktor penyebab gangguan mata minus belum sepenuhnya dapat disimpulkan. Namun, beberapa faktor diyakini dapat meningkatkan risiko seseorang untuk memiliki mata minus, seperti keturunan dan stres mata.

Sejumlah gejala mata minus adalah sebagai berikut:

  • Pandangan buram

Hal ini terjadi terutama pada saat penderita berusaha untuk melihat objek yang jaraknya jauh. Biasanya, penderita akan menyipitkan mata untuk melihat objek yang jaraknya jauh. Cara lainnya ialah mendekatkan jarak dengan objek yang ingin dilihat.

  • Sukar melihat di malam hari

Penderita mengalami kesulitan saat melihat objek di malam hari, misalnya ketika mengemudikan kendaraan. Kondisi ini sering disebut night myopia.

  • Sering berkedip

Penderita sering berkedip untuk memperjelas penglihatan yang tampak kabur.

  • Sakit kepala

Penderita dapat mengalami sakit kepala yang disebabkan oleh tingkat ketegangan mata yang berlebihan. Kondisi mata yang menegang bisa menimbulkan mata menjadi lelah. Salah satu faktor penyebab sakit kepala karena aliran darah ke bagian kepala tersumbat.

Berbagai gejala di atas akan makin parah seiring bertambahnya usia dan perkembangan mata. Oleh sebab itu, pemeriksaan mata minus yang dilakukan sejak dini sangat penting. Selain itu, pemeriksaan mata juga diperlukan untuk menentukan jenis pengobatan yang tepat, misalnya penggunaan kacamata atau lensa kontak masih dapat digunakan untuk penderita rabun jauh ringan hingga sedang.

Pemeriksaan mata minus juga perlu dilakukan untuk mencegah gangguan kesehatan lainnya. Gejala rabun jauh, contohnya, bisa menjadi tanda tidak normalnya kadar gula darah pada penderita diabetes atau sebagai indikasi awal terjadinya katarak. (SBA)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here