SehatFresh.com – Stunting pada anak merupakan masalah gizi kronis yang harus dicegah dan diwaspadai oleh para ibu. Stunting atau kegagalan dalam pertumbuhan menjadi erat kaitannya dengan sosial ekonomi yang rendah.
Stunting sendiri ada beberapa faktor penyebabnya. Faktor penyebab stunting yaitu:
- Faktor penyebab langsung. Faktor ini sangat dipengaruhi oleh asupan makanan atau gizi yang kurang dan tidak seimbang, penyakit infeksi yang sering terjadi pada anak seperti diare dan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), berat badan lahir yang kurang, faktor genetik dan lingkungan yang buruk.
- Faktor penyebab tidak langsung. Faktor dari penyebab tidak langsung bersumber dari pola asuh gizi yang diberikan. Pola asuh tersebut meliputi pemberian kolostrum, asi eksklusif, MP-ASI dan penyapihan. Pekerjaan ibu berpengaruh pada pola pengasuhan anak yang kurang sehingga berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan yang terganggu. Tingkat pendidikan orang tua yang rendah, status ekonomi rendah, jumlah anggota keluarga yang terlalu banyak, jenis kelamin, sanitasi lingkungan yang buruk dan kurangnya pelayanan kesehatan.
Kejadian stunting dapat terjadi mulai dari janin masih dalam kandungan dan akan terlihat saat usia anak mencapai dua tahun. Kekurangan gizi kronis ini secara fisik sangat berpengaruh pada proporsi tubuh yang lebih pendek dari tinggi normal. Selain itu, kejadian stunting berpengaruh pada perkembangan anak dan kesehatan pada usia remaja maupun dewasa.
Selain dari penyebab, faktor resiko kejadian stunting juga sangat berpengaruh. Pada beberapa penelitian fakor resiko kejadian stunting dipengaruhi dari :
- Panjang Badan lahir. Panjang badan lahir yang kurang dari normal saat lahir meningkatkan resiko kejadian dari stunting. Panjang badan yang kurang pada saat bayi lahir disebabkan karena asupan gizi pada ibu hamil yang kurang pada masa kehamilannya. Normalnya panjang badan bayi lahir yaitu 48 sampai 52 cm.
- Pemberian Asi Eksklusif. normalnya asi eksklusif diberikan pada anak dari usia 0 bulan sampai 6 bulan minimal dan setelah 6 bulan dapat diberikan makanan tambahan seperti MP-ASI. Pemberian Asi eksklusif dari keluarnya kolostrum sangat berpengaruh pada pemenuhan nutrisi dan bermanfaat untuk menurunkan resiko penyakit infeksi pada anak. Jika pemberian asi eksklusif tidak diberikan pada anak usia urang dari 6 bulan dan penggantian dengan susu formula akan sangat berdampak pada kenaikan kejadian stunting. Selain itu pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) dini sebelum usia 6 bulan juga sangat berhubungan dengan kejadian stunting pada anak. (MLD)