SehatFresh.com – Sudah lebih dari satu pekan lamanya siswa menjalankan belajar jarak jauh. Pembelajaran online atau daring menjadi salah satu alternatif untuk mengganti pertemuan kelas di tengah penyebaran virus Corona (COVID-19). Sistem belajar dari rumah merupakan hal yang baru baik bagi pemerintah, guru, siswa atau mahasiswa, walaupun sudah ada beberapa sekolah yang menerapkan sistem ini sebelumnya.
Bagi orang tua/wali murid kebijakan sistem belajar di rumah secara nasional juga merupakan hal yang baru. Tidak jarang mereka menemukan sejumlah kendala untuk membantu anak-anak mereka melaksanakan sistem ini. Setelah beberapa minggu melakukan kegiatan belajar mengajar (KBM) menggunakan sistem online, semua masalah dan kendala mulai bermunculan.
Di antaranya yaitu tidak semua anak sama dalam hal kepemilikan fasilitas seperti HP. Banyak di antara para siswa yang hanya memiliki HP, sebutlah HP biasa. Selain itu jika pun ada HP, keterbatasan kuota dan jaringan yang kurang mendukung juga menjadi kendala. Kendala ini tidak hanya dirasakan oleh siswa saja, tetapi juga guru.
Anggaplah KBM sistem online ini bisa dilakukan oleh guru-guru yang masih muda yang mahir dengan teknologi. Lalu bagaimana dengan guru yang masih meraba dalam penggunaan teknologi? Ini tentu akan lebih sulit lagi. Dengan adanya kendala-kendala tersebut tentunya akan menghambat proses KBM, dan dapat diartikan belajar sistem daring yang dadakan belum efektif untuk dilakukan.
Masih banyak kendala kendala lain yang muncul seperti materi yang disampaikan tidak sepenuhnya dipahami oleh siswa. Siswa kebingungan dalam menerima materi yang disampaikan guru. Walaupun KBM tersebut dilakukan menggunakan video call, tapi tetap saja tidak seefektif yang dibayangkan.
Selain itu bahkan tidak semua siswa hadir ketika KBM tersebut berlangsung, disebabkan oleh jaringan yang tidak mendukung dan bisa juga karena siswa merasa bosan dengan sistem belajar yang tidak efektif. Belajar sistem online ini juga susah untuk mengontrol kehadiran anak-anak saat KBM, sehingga yang dapat mengikuti KBM adalah anak-anak dengan fasilitas yang baik. Pada akhirnya pembelajaran tidak tersalurkan dengan baik.
Kendala lainnya yaitu hanya memberi tugas pada siswa. Tidak semua sekolah mengikuti KBM sistem online. Hal ini tentu karena berbagai pertimbangan. Banyak di antara sekolah memutuskan hanya memberikan tugas kepada siswa untuk dikerjakan di rumah selama libur akibat wabah Covid-19. Hal ini menjadi keluhan siswa/siswi dan juga orangtua disebabkan tugas yang diberikan guru terlalu banyak sehingga membebani anak-anak.
Pemberian tugas terhadap siswa selama libur juga tidak menjamin bahwa siswa/siswi akan belajar di rumah. Kebanyakan siswa beranggapan bahwa tugas itu bisa dikerjakan nanti sehingga dibiarkan menumpuk sampai jadwal yang di tetap guru untuk dikumpulkan baru mereka tergesa-gesa untuk mengerjakannya.
Dengan kendala-kendala tersebut tentu perlu solusi agar proses belajar mengajar tetap tersalurkan dengan baik, sekalipun harus dilakukan di rumah. Tapi sepertinya solusi terbaik adalah tetap berusaha sebaik mungkin dengan mengikuti tawaran belajar online serta mengikuti aturan dan keputusan sekolah masing-masing. (KKM)