Kesalahan yang Sering Dilakukan Orangtua saat Memberikan Obat Kepada Anak

www.sehatfresh.com

SehatFresh.com – Orangtua kerap melakukan kesalahan saat memberikan obat kepada anak. Kesalahan terbesar yang dilakukan orangtua adalah ketika memberikan obat penghilang rasa sakit kepada anak untuk mengurangi demam seperti ibuprofen, acetaminophen, hingga antibiotik.

Tidak hanya obat yang berbahan kimia, orangtua juga sering melakukan kesalahan dalam pemberian suplemen. Tentu saja kondisi ini dapat memberikan dampak positif pada kesehatan anak, apabila dilakukan dalam jangka panjang.

Orangtua memberikan dosis yang salah

Orangtua seharusnya mengikuti dosis yang disarankan oleh dokter dalam pemberian obat kepada anak. Pasalnya penentuan dosis tersebut sudah disesuaikan dengan kondisi anak seperti berat badan dan umur.

Selain atas petunjuk dokter, aturan pakai yang tertera pada kemasan juga bisa dijadikan acuan dalam pemberian obat kepada anak. Orangtua jika memberikan dosis di luar instruksi dari dokter atau yang tertera pada kemasan, dampak negatifnya bisa membuat anak mengalami gangguan kesehatan lainnya.

Orangtua lupa memberikan obat

Kesalahan berikutnya yang juga sering dilakukan orangtua adalah lupa dalam memberikan obat kepada anak. Kondisi ini bisa menjadi sangat berbahaya apabila terjadi pada bayi. Pasalnya bayi masih belum memiliki daya tahan tubuh yang kuat.

Terkadang orangtua juga bisa lupa pada satu sesi jadwal pemberian obat. Jika hal itu terjadi, maka orangtua jangan menggandakan pemberian obat pada jadwal waktu berikutnya. Pemberian obat harus berdasarkan pada waktu yang telah ditetapkan.

Orangtua memberikan obat dalam jarak yang terlalu berdekatan

Orangtua terkadang juga salah dengan memberikan obat kepada anak dengan jarak yang terlalu berdekatan. Kondisi ini bisa berakibat fatal, karena menyebabkan kelebihan dosis. Lantas berapa jarak yang ideal dalam pemberian obat?

Mengingat satu hari terdiri dari 24 jam, maka pemberian obat juga harus disesuaikan dengan jarak tersebut. Misalnya dokter menyarankan untuk memberikan obat yang harus diminum 3 kali sehari. Berdasarkan hal itu, maka orangtua bisa memberikan obat setiap 8 jam sekali.

Orangtua tidak mengerti ragam alat pengukuran

Seperti yang diketahui jika terdapat dosis obat yang diukur menggunakan miligram, mililiter, atau mikrogram. Hanya saja sebagian orangtua tidak faham mengenai acuan dosis dalam penggunaan alat ukur tersebut. Orangtua perlu memahami cara pemberian obat, khususnya yang berbentuk cair.

Orangtua memberikan obat yang salah kepada anak

Orangtua yang menganggap sepele penyakit anak, biasanya akan membeli obat sendiri di pasaran. Salah satu kelemahan dari langkah tersebut adalah orangtua bisa saja salah dalam membeli obat. Alangkah baiknya jika anak mulai terserang penyakit, berobatlah ke dokter spesialis anak guna mendapatkan penanganan medis yang maksimal.

Orangtua memberikan obat kepada anak dengan cara yang salah

Tidak sedikit orangtua yang salah dalam memberikan obat kepada anak. Misalnya saja obat yang seharusnya dikunyah, namun orangtua justru menyuruh anaknya untuk menelan. Orangtua perlu benar-benar memahami petunjuk dokter, agar pengobatan pada anak bisa maksimal. (APY)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here