SehatFresh.com – Rokok elektrik kini menjadi populer karena memiliki nilai efisiensi yang tinggi dibandingkan rokok tembakau biasa. Sebuah rokok elektrik terdiri dari alat penyemprot, baterai, koil pemanas dan reservoir untuk cairan yang digunakan untuk memproduksi uap. Aliran udara yang mengalir dari mulut pengisap akan menyalakan sensor yang memicu bekerjanya pemanas kecil bertenaga baterai.
Pemanas kemudian menguapkan nikotin cair di dalam wadah sekaligus mengaktifkan cahaya yang menyala di ujung rokok elektrik seperti rokok biasa. Rokok elektrik dianggap lebih aman bagi perokok pasif karena tidak menimbulkan bau asap rokok yang menyengat.
Namun, ternyata rokok eletrik ini berbahaya bagi kesehatan perokok aktif. Propylene glycol atau PEG adalah cairan sintetis yang membuat rokok elektrik mengeluarkan asap. Rokok elektrik juga mengandung zat karsinogen pemicu kanker seperti formaldehyde dan asetaldehida dalam uap yang dihasilkan oleh beberapa jenis cairan rokok elektrik.
Lebih parahnya lagi, dalam salah satu merk rokok elektrik telah ditemukan tingkat karsinogen 10 kali lebih tinggi dibandingkan satu batang rokok biasa. Berdasarkan penelitian FDA (Food and Drug Administration) di Amerika Serikat, nikotin cair yang ada pada rokok elektrik ternyata bisa membuat paru-paru teriritasi. Saat rokok elektrik dihisap, cairan ini akan berubah menjadi carbonyl yang mengakibatkan kanker.
Saat ini, ada rokok eletrik yang sudah dilengkapi fitur pengatur suhu, semakin tinggi pengaturan suhu, maka semakin banyak pula carbonyl yang diproduksi. Nikotin dalam rokok elektrik juga mengandung perasa dan pengawet makanan yang bila dihisap dapat menyebabkan bakteri penyebab pneumonia menjadi lebih kebal seiring dengan meningkatnya frekuensi penggunaan rokok elektrik.
Badan kesehatan dunia (WHO) telah melarang penjualan rokok elektrik di negara manapun. Rokok merupakan salah satu penyebab kematian utama di dunia dan merupakan produk legal yang membunuh lebih dari setengah penggunanya. Kebiasaan merokok dapat menyebabkan sedikitnya 30 jenis penyakit pada manusia.
Penyakit yang timbul tergantung dari kadar zat berbahaya yang terkandung, kurun waktu merokok, dan cara menghisap rokok. Semakin muda seseorang mulai merokok, semakin besar pula risiko orang tersebut mengalami penyakit serius dimasa tua. Perlu diingat, rokok konvensional maupun rokok elektrik sama berbahayanya bagi kesehatan!