SehatFresh.com – Polip serviks merupakan salah satu jenis masalah yang terdapat di dalam organ reproduksi wanita. Polip serviks yang merupakan benjolan yang terdapat di leher rahim memiliki fakta bahwa keberadaannya amat mengganggu wanita. Angka kejadian polip serviks di masyarakat memang belum sebanyak dari kejadian kanker serviks yang menjadi momok menakutkan para wanita, tetapi polip serviks perlu untuk kita cegah keberadaannya.
Untuk dapat mencegah munculnya polip pada serviks, kita perlu mengetahui penyebabnya. Penyebab timbulnya polip serviks belum diketahui dengan pasti. Namun, sering dihubungkan dengan radang yang kronis, respon terhadap hormon estrogen dan pelebaran pembuluh darah serviks. Penampilan polip serviks menggambarkan respon lapisan epitel endoservik terhadap proses peradangan.
Polip serviks dapat menimbulkan perdarahan pervaginam, perdarahan kontak, dan perdarahan pasca coitus merupakan gejala yang tersering dijumpai. Polip serviks yang terjadi sebagai akibat stroma lokal yang menutupi daerah antara kedua celah pada kanalis serviks. Epitellium silinder yang menutupi polip dapat mengalami ulserasi, polip serviks pada dasarnya adalah suatu reaksi radang, penyebabnya sebagian besar belum diketahui.
Setelah mengetahui penyebab dari polip serviks, kita juga perlu menghindari faktor resiko tumbuhnya polip pada serviks, diantaranya adalah merokok, faktor resiko lain seperti kehamilan, kelompok usia produktif dan yang memiliki penyakit tertentu, seharusnya diwaspadai juga.
Apabila seseorang sudah terlanjur memiliki polip serviks, pastilah mereka merasakan perbedaan. Perbedaan tersebut yang membuat seorang wanita tidak nyaman dengan bagian serviks dan sekitarnya. Perlu kita ketahui bahwa polip serviks memiliki tanda-tanda dan gejala yang khas, diantaranya:
- Abnormal perdarahan vagina yang terjadi antara periode menstruasi, setelah menopause, dan setelah hubungan seksual.
- Polip serviks bisa meradang tetapi jarang menjadi terinfeksi periode normal berat atau menoragia keluarnya lendir putih atau kuning, sering disebut keputihan.
- Gejala utamanya adalah terjadinya perdarahan di luar haid yang warnanya lebih terang dari darah haid. Terutama timbul setelah melakukan senggama (Perdarahan Paska Senggama atau Post Coital Bleeding).
- Banyak polip serviks tidak memberikan gejala tetapi ada gejala utama yang menjadi dasar diagnosa perdarahan intermitten dan gejala-gejala umum bentuk abnormal tersebut yakni:
- Leukorea (perdarahan pasca melahirkan) yang sulit disembuhkan
- Terasa discomfort (tidak nyaman) di dalam vagina
- Kontak (berhubungan intim) menjadi berdarah dan terdapat infeksi
- Pada pemeriksaan inspekulum dijumpai:
- Jaringan bertambah
- Mudah berdarah
- Terdapat pada vagina bagian atas
Perlu Anda ketahui pula bahwasanya ukuran polip yang kian membesar dan tanpa segera ditangani akan menyebabkan seorang wanita mengalami carcium dan kanker, hal ini kian beresiko jika di dalam serviks sudah terdapat ineksi yang parah. Sebaiknya kita para wanita selalu waspada dan mengontrol kesehatan organ reproduksi. (SPT)