Ketahui Reaksi Tubuh Seorang Wanita Ketika Terserang Sindrom Sjorgen

www.sehatfresh.com

Sehatfresh.com – Sindrom sjorgen merupakan suatu sindrom yang menyerang sistem imun seseorang atau bisa dikategorikan sebagai penyakit autoimun. Seperti pada ulasan dalam artikel sebelumnya, sindrom ini sering menyerang pada wanita. Penyebab sindrom sjogren sampai saat ini masih belum diketahui.

Terdapat peranan faktor genetik dan non genetik pada perjalanan penyakit sindrom sjogren. Dilaporkan adanya kaitan antara sindrom sjogren dengan HLA DR dan DQ. Kaitan antara HLA dan sindrom sjogren didapatkan hanya pada pasien yang meliputi antibodi anti SS-A dan atau anti SS-B. Diperkirakan terdapat peranan infeksi virus (Epstein-Barr, Coxsackle, HIV dan HCV ) pada perjalanan penyakit sindrom sjogren.

Sindrom sjogren disebabkan oleh terkumpulnya limfosit (sel darah putih) pada kelenjar dan salurannya. Limfosit umumnya ditemukan dalam aliran darah, kelenjar getah bening, limpa dan sumsum tulang, namun keberadaan limfosit dalam kelenjar menunjukkan bahwa sistem kekebalan tubuh terganggu.

Keberadaannya dalam jaringan kelenjar dapat mengganggu produksi dan aliran air mata, air liur dan cairan vagina. Reaksi imunologi (sistem imun) yang mendasari perjalanan penyakit sindrom sjogren tidak hanya sistim imun selular tetapi juga sistim imun humoral. Bukti keterlibatan sistim humoral ini dapat dilihat adanya hipergammaglobulin dan terbentuknya autoantibodi yang berada dalam sirkulasi.

Hal ini terlihat dari adanya gambaran beberapa kelenjar seperti pada kulit, saluran nafas dan vagina yang mengalami adanya kerusakan. Gejala awal penyakit dan lama penyakit memiliki hubungan yang sangat erat, karena semakin lama penyakit menyerang tubuh seseorang maka akan terlihat adanya pembesaran kelenjer parotis (di bagian leher) yang berulang, splenomegaly (pembesaran organ spleen), limfadenopati (kematian organ limfa).

Beberapa kondisi tersebut yang akan menyebabkan seseorang akan mengalami kekeringan pada mata, mulut dan vagina. Pada sebagian besar pasien sindrom sjogren terjadi peningkatan immunoglobulin dan autoantibodi. Autoantibodi ini ada yang nonspesifik seperti Faktor Reumatik, ANA dan yang spesifik sindrom sjogren seperti anti Ro (SS-A) dan anti LA (SS-B).

Peran anti Ro dan anti–La pada perjalanan penyakit sindrom sjogren masih belum jelas. Tetapi pada wanita hamil bisa menyebabkan komplikasi, dimana setelah kehamilan 20 minggu antibodi ini bisa menembus plasenta dan mengakibatkan peradangan pada sistim konduksi jantung janin sehingga menyebabkan 1%-2 % terjadinya penyakit congenital heart block (penyumbatan jantung bawaan).

Selain hal-hal tersebut, ternyata sindrom sjorgen dapat menyebabkan komplikasi yang berbahaya jika keberadaannya dibiarkan tanpa diobati, berikut ini adalah beberapa komplikasi yang dapat terjadi.

  1. Kekeringan mata dapat menyebabkan kerusakan pada kornea, mata juga menjadi rentan terhadap infeksi virus dan bakteri.
  2. Gigi berlubang dan infeksi gusi, infeksi jamur, infeksi kelenjar ludah, infeksi sinus menjadi lebih sering.
  3. Gangguan memori dan proses berpikir, kelemahan, sensasi abnormal pada bagian tubuh, keadaan ini bisa menjadi permanen karena kemampuan saraf pulih terbatas.
  4. Pada ibu hamil, ada kemungkinan terhadap jantung janin, maka diperlukan kontrol ketat ke dokter ahli kandungan.
  5. Dalam jangka panjang bila dibiarkan dapat menjadi keganasan (limfoma). (SPT)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here