Konsep Dasar Food Combining

www.sehatfresh.com

SehatFresh.com – Pernahkah Anda mendengar tentang food combining? Food combining adalah sebuah konsep yang merujuk pada fakta bahwa setiap kelompok makanan memiliki waktu pencernaan dan penyerapan yang berbeda-beda. Food combining awalnya hanya merupakan sebuah konsep diet yang diperkenalkan oleh Dr. William Howard Hay, seorang dokter dan ilmuwan asal Amerika Serikat.

Seiring waktu, penelitian lebih lanjut menyatakan bahwa pola makan ini merupakan suatu pola makan yang direkomendasikan untuk dilakukan oleh semua orang. Hal ini dikarenakan food combining dapat menjaga keseimbangan pH (Potential Hydrogen) dalam tubuh. Idealnya, keseimbangan pH dalam tubuh berkisar antara 7,35-7,45.

Pada kisaran tersebut, tubuh berada pada kondisi ideal sehingga semua fungsi tubuh berjalan dalam kondisi yang optimal. Sayangnya, pola makan kurang sehat pada sebagian besar orang di zaman sekarang ini cenderung membuat tubuh membuat pH tubuh ke arah asam. Ketika pH tubuh menjadi asam, hal ini bisa mengarah pada berbagai gangguan kesehatan.

Orang dengan pH tubuh terlalu asam lebih rentan terhadap serangan bakteri atau virus. Bahkan, sel kanker lebih mudah berkembang jika tubuh berada pada tingkat asam yang berlebihan. Penerapan konsep food combining yang tepat dapat menekan risiko pengembangan penyakit berat seperti tekanan darah tinggi, diabetes dan penyakit jantung.

Pasalnya, food combining mengacu pada pola makan seimbang. Food combining tidak mencampurkan konsumsi karbohidrat dan protein dari unsur hewani dengan jumlah yang sama banyak karena hal tersebut bisa membebani sistem pencernaan. Selain tetap mengikuti standar pola makan yang sehat.

Food combining juga mempertimbangkan efektifitas penyerapan zat gizi dalam tubuh. Oleh karena itu, asupan makanan diatur sedemikian rupa mengikuti siklus alami tubuh. Berbeda dengan diet pada umumnya yang memaksa sistem percernaan untuk menyesuaikan aturannya, maka diet food combining justru sebaliknya, yakni menawarkan pola makan yang sudah disesuaikan dengan kerja alami sistem pencernaan manusia dengan tidak membatasi jumlah makanan yang dikonsumsi.

Tubuh melakukan tiga aktifitas pengelolaan asupan makanan selama 24 jam yang meliputi pencernaan, penyerapan, dan pembuangan. Namun aktifitas tersebut tidak berjalan optimal dalam waktu bersamaan karena masing-masing memiliki masa aktif berbeda. Meski waktunya berbeda, ketiganya membentuk rantai kerja yang sambung-menyambung dalam siklus alami tubuh.

Fase pencernaan: Fase pencernaan (jam 12.00-20.00) adalah fase di mana tubuh menjalankan fungsi mencerna makanan. Inilah saat paling tepat untuk mengisi perut dengan makanan yang proses cernanya berat dan lama.

Fase penyerapan: Selama siklus penyerapan berlangsung (jam 20.00-04.00), terjadi proses penyerapan sebagian besar zat-zat makanan yang sudah tercerna, dan pembagian zat-zat makanan tersebut ke seluruh bagian tubuh. Tubuh bekerja lebih ekstra untuk menyerap zat-zat makanan selama kurun waktu ini. Oleh karena itu, makan terlalu malam dapat menghambat pasokan energi yang dibutuhkan dalam proses penyerapan sari makanan.

Fase pembuangan: Pada fase pembuangan (jam 04.00-12.00), energi akan lebih banyak dipakai untuk membantu proses pembuangan zat sisa makanan. Itulah sebabnya terkadang seseorang cenderung kurang nafsu makan di pagi hari. Pada dasarnya, kondisi ini sangatlah alamiah. Karena sedang dalam fase pembuangan, maka tubuh tidak terlalu membutuhkan makanan yang sulit dicerna.

Sayuran dan buah segar merupakan bagian utama dalam menu food combining. Meski demikian, Anda tidak perlu takut akan kelaparan, karena Anda dibebaskan untuk mengonsumsi makanan sumber karbohidrat serta lauk pauk berprotein. Anda bisa makan dalam jumlah lebih bebas, asal kombinasinya serasi.

Yang menjadi catatan adalah makanan yang Anda konsumsi bukanlah makanan olahan seperti makanan kalengan, makanan awetan (sawi asin, manisan buah, abon) dan makanan yang mengandung zat aditif seperti MSG atau pewarna sintetis. Pada food combining, pengaturan kombinasi makanan ditekankan untuk meningkatkan efektifitas proses pencernaan makanan.

Setiap jenis makanan, baik sumber karbohidrat, sumber protein, sayuran, maupun buah, memerlukan enzim pencernaan berbeda. Jika makanan disantap bersamaan, maka proses pencernaannya tidak akan berjalan efektif. Hal ini bisa mengakibatkan banyak zat gizi yang terbuang.

Selain semua hal di atas, metode diet food combining ini juga sangat memerhatikan ketertiban pada saat makan. Ketika makan, diharapkan Anda duduk tenang, tidak banyak gerak serta mengunyah makanan dengan tenang hingga benar-benar lembut. Hal ini bertujuan agar organ didalam tubuh dalam kondisi siap untuk menjalankan fungsinya dengan baik. Dengan demikian, maka proses pencernaan dan penyerapan nutrisi menjadi lebih efektif.

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here