Konsumsi Ikan Asin Berlebihan Meningkatkan Resiko Kanker Nasofaring

www.sehatfresh.com

SehatFresh.com –  Menurut WHO, kanker nasofaring disebabkan oleh infeksi virus yang disebut Epstein Barr virus atau EBV. Bukan hanya  ikan asin, faktor keturunan juga dianggap menjadi salah satu penyebab kanker nasofaring.

Masalah Ikan Asin dalam Resiko Kanker Nasofaring

Harga ikan asin di Indonesia bahkan ada yang melebihi harga daging sapi per kilogramnya. Sebenarnya bukan asin di ikan yang menjadi permasalahan, tapi bahan pengawet yang disinyalir digunakan dalam proses pengolahan ikan asin tersebut yang dianggap menjadi biang keladi munculnya kanker nasofaring.

Kanker ini juga termasuk jenis kanker yang senyap gejalanya, mengingat letak kanker yang berada di rongga belakang hidung dan langit-langit mulut. Hal itu membuat orang tidak sadar kalau dirinya sudah terinfeksi kanker nasofaring.

Orang yang tinggal di wilayah Asia termasuk di Indonesia, di mana kasus kanker nasofaring tinggi, memiliki kebiasaan mengonsumsi ikan asin atau daging yang diasinkan. Ikan asin adalah salah satu faktor risiko kanker nasofaring.

Kenapa ikan asin? Pasalnya, ikan asin memiliki kandungan nitrosamin. Senyawa tersebut merupakan senyawa karsinogenik (penyebab kanker). Bukan ikannya yang mengandung nitrosamin, melainkan proses pengasinan dan penjemurannya. Ketika terpapar sinar matahari dalam waktu yang lama, daging ikan asin juga terpapar zat nitrit.

Kemudian sinar matahari mengubah nitrit menjadi nitrosamin. Selain ikan asin, makanan lain yang digemari masyarakat Indonesia dan meningkatkan risiko kanker nasofaring adalah makanan yang dibakar seperti ayam bakar dan sate. Risiko kanker nasofaring bisa diturunkan dengan mengurangi konsumsi makanan-makanan tersebut.

Menurut penelitian, jumlah kasus kanker nasofaring di Cina sudah menurun karena orang-orang setempat mulai mengonsumsi diet harian khas negara barat. Selain itu, penelitian juga menunjukkan bahwa mengonsumsi kacang-kacangan, sayuran, buah serta mengurangi konsumsi produk susu dan daging bisa menurunkan risiko kanker nasofaring.

Kondisi yang Memperburuk Kanker Nasofaring

Kalau Kamu punya anggota keluarga yang pernah terkena kanker nasofaring, maka risiko Kamu terkena penyakit ini juga meningkat. Ahli belum tahu apakah penyebabnya akibat gen, faktor lingkungan atau kombinasi antara keduanya. Selain itu, sama seperti golongang darah yang berbeda-beda, orang juga memiliki jenis jaringan yang berbeda-beda.

Penelitian menemukan bahwa orang yang memiliki jenis jaringan yang sama dengan anggota keluarga yang terkena kanker nasofaring, memiliki risiko yang lebih tinggi juga. Dari hasil penelitian, hampir pada semua sel kanker nasofaring ditemukan virus Epstein-Barr (EBV). Kebanyakan penderita kanker nasofaring juga terdeteksi memiliki infeksi EBV di dalam darah.

Sampai saat ini belum diketahui apa hubungan antara infeksi EBV dengan kanker nasofaring. Virus ini adalah virus sehari-hari yang mudah ditemukan namun jarang menimbulkan sakit. Sekadar terinfeksi saja tidak serta merta menyebabkan kanker nasofaring. Diduga, ada beberapa faktor lain yang meningkatkan risiko kanker nasofaring pada mereka yang terinfeksi virus ini, misalnya genetik. MLS

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here