Kucing Penyebar Toxoplasma dan Hindari saat Hamil

www.sehatfresh.com

SehatFresh.com – Banyak Sekali wanita yang sangat suka dan begitu menyayangi kucing, begitu sayang dan dekatnya terkadang hampir tidak ada batasan tempat untuk kucing kesayangan, bahkan ditempat paling pribadipun yaitu tempat tidur atau kamar pribadi kucing dengan bebas menjelajahinya, lalu untuk wanita hamil kedekatan dengan kucing seperti itu apakah berbahaya?

Ternyata Kucing adalah salah satu hewan peliharaan yang perlu Anda hindari saat hamil. Hal ini dikarenakan kucing adalah salah satu hewan pembawa parasit yang menyebabkan toksoplasmosis. Toksoplasmosis disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii. Umumnya infeksi ini ditandai dengan gejala seperti flu, kelelahan, radang tenggorokan, demam bahkan hingga adanya pembengkakan pada kelenjar getah bening.

Banyak orang dewasa yang mengalami infeksi ini, namun mereka tidak pernah menyadarinya. Jika Anda telah terinfeksi toksoplasmosis sebelum hamil, Anda mungkin mengalami kekebalan yang lebih baik karena sistem tubuh Anda telah membentuk antibodi untuk infeksi ini.

Sekitar 80-90 % dari orang yang terinfeksi Toxoplasma tidak menunjukkan gejala. Mereka yang mengalami gejala biasanya mengalami pembengkakan kelenjar getah bening serviks dan gejala mirip flu yang hilang dalam beberapa minggu atau bulan tanpa pengobatan. Namun, perlu diketahui bahwa parasit penyebab infeksi ini sebenarnya masih berada di tubuh dalam kondisi laten dan dapat aktif kembali jika orang tersebut mengalami penurunan sistem imun.

Ketika sudah memasuki tubuh, parasit ini akan merusak sel-sel berinti, termasuk sel telur. Sel telur yang sudah matang dan siap dibuahi pada wanita bisa dirusak oleh parasit toksoplasma. Hal ini dapat mempersulit terjadinya kehamilan. Jika infeksi ini terjadi pada ibu hamil, selain berisko keguguran, toksoplasmosis dapat mengakibatkan cacat pada janin. Meskipun bayi bisa lahir dalam keadaan hidup, bayi berisiko mengalami cacat bawaan seperti hidrosefalus atau mikrosefalus serta gangguan penglihatan.

Dampak dari infeksi tersebut ada yang terlihat begitu bayi dilahirkan, namun ada juga yang perkembangannya berlangsung lama setelah kelahiran. Bisa saja bayi terlihat sehat setelah dilahirkan, tetapi kemudian dalam perkembangannya muncul gejala-gejala kelainan mata seperti korioretinis (gangguan penglihatan) dan strabismus (juling) atau hidrosefalus (penumpukan cairan dalam rongga otak) dan kejang. Diperkirakan sekitar 40% ibu hamil berisiko terkena infeksi toksoplasma.

Semakin dini toksoplasma menyerang, semakin besar dampak yang ditimbulkan pada janin. Toksoplasmosis sangat berbahaya bagi perkembangan bayi karena dapat menginfeksi janin di dalam kandungan, bahkan hingga mengakibatkan keguguran. Parasit hidup di dalam usus kucing dan dilewatkan ke dalam kotorannya. Parasit ini lebih sering ditemukan pada kucing liar yang mendapatkan makanan di luar seperti makan tikus yang terkontaminasi.

Bersentuhan atau membuang kotoran kucing dapat membuat Anda terkena parasit yang menyebabkan toksoplasmosis. Meskipun demikian, kucing bukan satu satunya penyebab toksoplasmosis karena daging mentah atau sayuran yang tidak dicuci juga dapat menyebabkan toksoplasmosis.

Pencegahan penularan toksoplasma sebetulnya tidak sulit. Hal tersebut bisa dilakukan dengan cara seperti, jangan mengonsumsi daging mentah atau setengah matang, biasakan untuk mencuci tangan sebelum makan, jaga kebersihan alat makan, tutup dengan baik makanan yang sudah siap saji (jangan kena debu) dan menghindari ekspos dengan binatang (terutama kucing).

Langkah-langkah tersebut penting karena penularan toksoplasma dapat menyebar melalui plasenta dan melalui mulut (makanan atau minuman). Pemeriksaan Anti-Toksoplasma IgG dan Anti-Toksoplasma IgM disarankan untuk orang yang diduga terinfeksi, wanita yang akan hamil, wanita yang baru atau sedang hamil yang hasil pemeriksaan sebelumnya negatif atau belum pernah diperiksa dan bayi yang baru lahir dari ibu yang terinfeksi (kadang-kadang diperlukan pemeriksaan Anti-Tokoplasma IgA untuk meningkatkan kemampuan deteksi adanya infeksi bawaan).

Jika Anda wanita yang sedang hamil dan kebetulan memiliki hewan kesayangan berupa kucing, sebaiknya memang membatasi diri untuk kontak langsung dengan kucing, tentunya dengan tujuan untuk kebaikan bersama, sedikit menahan diri untuk kebaikan sibuah hati yang sedang dikandung tentunya hal yang sudah semestinya dilakukan bukan?

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here