SehatFresh.com – Masa pertumbuhan pada anak merupakan masa yang penting. Oleh karena itu, penting untuk menjaga asupan gizi dan nutrisi yang ia butuhkan. Beberapa anak memiliki tinggi yang kurang dibandingkan dengan standar usianya.
Tekadang orang tua hanya melihat berat badan cukup atau melihat pipi anaknya sudah sedikit tembam, anak tersebut dianggap sudah sehat. Padahal tinggi badan juga penentu gizi anak sudah baik atau belum. Pertumbuhan tinggi badan yang tidak normal dikenal dengan stunting.
Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yaitu tinggi badan anak lebih rendah atau pendek dari standar usianya. Apakah kurangnya asupan susu juga menjadi penyebab terjadinya stunting?
Susu merupakan salah satu asupan yang sangat penting. Susu memiliki kandungan nutrisi yang baik bagi tulang, di dalam susu terdapat kandungna lemak, kalsium vitamin dan mineral dan juga magnesium yang sangat dibutuhkan tubuh, apalagi pada masa pertumbuhan. Pentingnya nutrisi yang cukup bagi anak sangat erat kaitannya dengan tumbuh kembang, terlebih anak-anak cenderung lebih aktif diusianya.
Hal ini tentu membuktikan bahwa anak sangat membutuhkan nutrisi yang cukup. Pada anak-anak energi yang keluar tidak hanya aktif saja tetapi juga mengalami pertumbuhan. Tulangnya semakin panjang, ototnya semakin besar dan susunan syarafnya semakin kompleks sehingga membutuhkan nutrisi yang memenuhi gizi seimbang.
Gizi seimbang diartikan sebagai ragam bahan makanan yang berkualitas serta jumlah dan proporsi yang sesuai sehingga dapat memenuhi kebutuhan gizi anak yang sedang dalam masa pertumbuhan dan perkembangan.
Apa penyebab stunting?
Stunting disebabkan dari berbagai faktor yang terjadi di masa lalu. Misalnya asupan gizi yang buruk, berkali-kali terserang penyakit infeksi, serta berat badan lahir rendah (BBLR). Kondisi tidak tercukupinya asupan gizi anak biasanya tidak hanya terjadi setelah lahir saja. Namun juga dimulai sejak anak masih di dalam kandungan. Menurut WHO sebagai badan kesehatan dunia, menyatakan bahwa sekitar 20 persen kejadian stunting sudah terjadi saat bayi masih berada dalam kandungan.
Hal ini dapat disebabkan oleh asupan ibu selama hamil kurang bergizi dan berkualitas, sehingga nutrisi yang diterima janin tidak optimal. Kondisi ini juga dapat disebabkan karena kebutuhan gizi anak saat masih di bawah usia 2 tahun tidak tercukupi.
Baik dari kebutuhan ASI ekslusif, maupun MPASI (Makanan Pendamping ASI) yang diberikan kurang mengandung zat gizi yang berkualitas. Oleh sebab itu, anda sebagai orang tua sebaiknya lebih mengoptimalkan asupan gizi seimbang, baik dari makanan maupun kebutuhan akan kalsium yang dapat di peroleh dari susu.