SehatFresh.com – Fakta saat ini, ada banyak industri makanan berkembang hingga tercipta berbagai makanan yang lezat. Sayangnya, rasa nikmat yang diperoleh dari makanan tersebut belum tentu sebanding dengan kandungan nutrisi yang ada di dalamnya. Konsumsi makanan olahan secara berlebihan dapat meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan.
Sementara itu, pola makan yang berfokus pada makanan alami dapat meningkatkan kesehatan secara keseluruhan serta menurunkan resiko untuk infeksi dan penyakit. Makanan olahan mengacu pada makanan olahan seperti roti yang difortifikasi, pasta dan sereal chip instan, pretzel, kerupuk, permen dan minuman ringan. Mengurangi makanan olahan dari diet Anda dapat memberi berbagai manfaat bagi kesehatan.
Diet makanan alami dapat mengurangi risiko diabetes, beberapa jenis kanker, masalah pencernaan dan kehilangan memori, sekaligus meningkatkan harapan hidup. Diet makanan alami juga dapat mengurangi risiko akibat penggunaan kemasan makanan komersial yang dapat merusak lingkungan.
Makanan alami seperti buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan dan biji-bijian mengandung sejumlah nutrisi bermanfaat, yang mendukung sistem kekebalan tubuh serta membantu mencegah infeksi dan penyakit. Diet sehat berdasarkan makanan alami juga dapat membantu mencegah penyakit jantung dan menurunkan tekanan darah. Selain itu, diet makanan alami juga mendukung manajemen berat badan Anda.
Diet makanan alami harus mencakup makanan sehat dari semua kelompok makanan yang diperlukan, yaitu buah-buahan, sayuran, karbohidrat kompleks, protein tanpa lemak dan lemak sehat. Setidaknya 2 cangkir buah dan 2 1/2 cangkir sayuran setiap hari dengan berbagai warna sayuran, seperti oranye, hijau, merah dan kuning, secara rutin.
Selain itu, dianjurkan juga setidaknya 3 porsi harian dari biji-bijian yang tidak dimurnikan, seperti gandum utuh. Sumber protein yang optimal termasuk kacang-kacangan, ayam tanpa kulit dan kalkun, telur, produk susu rendah lemak dan ikan. Sedangkan sumber lemak sehat bisa diperoleh dari alpukat, minyak kanola, minyak zaitun extra-virgin, kacang-kacangan dan biji-bijian.
Sementara itu, makanan olahan yang hendaknya dibatasi atau dihindari termasuk keripik kentang, es krim, donat, kentang goreng, permen, sereal yang diperkaya, roti dan pasta, beras instan, makanan beku, sup kalengan, minuman ringan dan gula pasir. Meskipun daging merah memberikan nutrisi bermanfaat, seperti zat besi dan protein, para ahli menyarankan untuk membatasi daging tinggi lemak jenuh, karena dapat meningkatkan risiko kolesterol tinggi, obesitas, diabetes dan masalah jantung.
Dengan begitu banyaknya bahaya di balik makanan olahan, hal tersebut hendaknya menjadi peringatan untuk segera merubah kebiasaan mengonsumi makanan olahan dengan kebiasaan mengonsumsi bahan-bahan alami yang diolah sendiri tanpa campuran bahan makanan olahan lainnya. Dengan demikian, ancaman kesehatan akibat gaya hidup yang buruk dapat ditekan sekecil mungkin. Hal ini tentunya bisa menjadi investasi kesehatan jangka panjang untuk masa depan yang lebih sehat.