SehatFresh.com – Saat anak merasa takut, beberapa orang tua khususnya Ibu biasanya merespon dengan hanya menggendong, tanpa mencari tau penyebab rasa takut yang dialami sang anak. Berikut lima pendekatan yang bisa dilakukan untuk menghadapi anak yang penakut :
- Memberi Kepercayaan Pada Anak
Sebaiknya, orang tua memberikan sebuah kepercayaan pada anak bila anak sudah merasa mampu melakukan-nya, karena keberanian dan percaya diri dalam diri anak sedikit banyaknya dipengaruhi oleh pola pengasuhan orang tua.
- Melatih anak untuk mengendalikan rasa takut
Para Ibu juga bisa melatih anak untuk mengendalikan rasa takut dengan cara mengatur pernafasan agar menjadi lebih tenang, melakukan self talk bahwa anak bisa menghadapi situasi dalam keadaan apapun.
- Membatasi Anak Dengan Alasan Yang Masuk Akal
Biasanya para Ibu sering menakut nakuti si kecil dengan suara yang keras atau ancaman, contohnya memaksa anak mandi, kalau tidak nanti hantunya datang. Tanpa disadari hal tersebut akan terkonsep seiring dengan pertumbuhan anak. Rasa takut adalah perasaan yang khas pada anak. Pada dasarnya rasa takut yang timbul pada anak bisa bermacam-macam, ada rasa takut yang timbul karena seorang anak kecil memang sengaja ditakut-takuti atau karena berlakunya berbagai pantangan di rumah yang dilanggar oleh orang tua. Larangan kepada anak haruslah disertai dengan alasan yang masuk akal, dan tidak menakut nakuti dengan kebohongan sekecil apapun.
- Tidak Memaksa Anak Melakukan Sesuatu
Seharusnya seorang Ibu jangan sekali-kali memaksa seorang anak untuk melakukan hal yang belum mampu dilakukannya sendiri. Apalagi seorang Ibu yang biasa memberi lebel yang tidak baik pada anak dengan mengatakan dasar penakut, dasar bodoh, dan dll. Biarkan keberanian dan kemandirian anak berkembang secara perlahan-lahan mengikuti perkembangannya. Untuk itu, jangan paksa anak Anda untuk segera menguasai semua hal yang diajarkan pada saat itu juga.
- Mengapresiasi Usaha Anak
Memberi apresiasi atas usaha yang anak lakukan bahkan untuk kemajuan yang sekecil apapun itu, serta memotivasi anak untuk tetap mau berusaha dan berkembang.
Untuk itu, Penulis menyarankan agar seorang anak bukan hanya diajarkan untuk menjadi cerdas saja, tetapi juga harus memastikan bahwa si anak mempunyai emosi yang stabil. Demikian beberapa langkah menghadapi rasa takut pada anak.