SehatFresh.com – Memar setelah terbentur atau terjatuh adalah hal sudah biasa dan dapat reda dengan seiring waktu, tetapi bagaimana jika anda sering memar tanpa penyebab yang jelas? Hal ini perlu diwaspadai karena dapat menjadi gejala penyakit berbahaya.
Memar terjadi ketika pembuluh darah kecil di dekat permukaan kulit pecah akibat benturan atau cedera. Akibatnya, darah di dalam pembuluh darah bocor keluar mengisi jaringan sekitar. Oleh karena itu, memar yang baru saja terbentuk cenderung berwarna merah. Kemudian dalam beberapa waktu akan berubah warna menjadi ungu gelap atau biru.
Warna memar akan berubah menguning saat akan sembuh. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seseorang yang sering mengalami memar pada kulit berarti pembuluh darah kecilnya mudah dan sering pecah.
Benturan adalah salah satu penyebab utama memar, tetapi bagi seseorang yang mudah mengalami memar, patut waspada karena hal ini bisa menjadi gejala kondisi medis yang lebih serius. Untuk mengantisipasi, cermati berbagai penyakit yang dapat menyebabkan anda mudah memar seperti :
- HemofiliaA (defisiensi faktor VIII)
Adalah seperti gangguan pembekuan darah paling umum yang dapat menyebabkan perdarahan, memar, dan sendi kaku.
- Kadar trombosit rendah
Trombositopenia atau kadar trombosit rendah dapat bersifat ringan hingga berat. Selain memar, perdarahan parah juga bisa menjadi gejalanya yang lain.
- Leukemia
Penderita kanker darah cenderung mudah mengalami memar karena kekurangan platelet trombosit untuk proses pembekuan darah
- Defisiensi faktor-faktor pembekuan darah seperti faktor II, V, VII, X
Kekurangan faktor-faktor ini dapat menyebabkan darah sulit membeku sehingga waktu pembekuan darah semakin lama. Hal ini dapat berakibat timbulnya memar
- Idiopathic Thrombocytopenic Purpura(ITP)
Gangguan saat darah tidak dapat membeku secara normal sehingga menyebabkan perdarahan dan muncul memar. Koagulasi intravaskular terdiseminasi (Disseminated Intravascular Coagulation/DIC): pada masa awal, DIC dapat menyebabkan darah membeku yang menggunakan seluruh persediaan trombosit. Akibatnya, ketika trombosit habis, timbul perdarahan internal dan eksternal yang salah satu tandanya adalah memar.
- Hemofilia B atau penyakit Christmas
kelainan genetis langka yang dapat menyebabkan darah tidak dapat membeku secara normal dan akhirnya memicu memar.
- Gangguan fungsi platelet/acquired platelet function disorder
Gangguan saat platelet trombosit tidak berfungsi secara normal akibat penyakit, makanan, ataupun konsumsi obat-obatan. Hal ini meningkatkan risiko pendarahan yang berakibat ke timbulnya memar.
Beberapa penyakit lainnya yang disinyalir menyebabkan gejala memar yaitu seperti Gagal ginjal, penyakit ginjal kronis, glomerulonefritis, penyakit tulang rapuh (osteogenesis imperfecta), penyakit Von Willebrand, sindrom Cushing, sindrom Ehlers Danlos, dan penyakit Gaucher.untuk mendiagnosis kondisi ini maka di perlukan tes darah untuk mengetahui jumlah Trombosit dan waktu yang di perlukan darah untuk membeku. Oleh karena itu sebagaian besar penyakit di atas mempunyai resiko yang sangat tinggi karena dapat mengancam jiwa jika tidak segera mendapatkan penanganan, maka segera periksakan ke dokter terutama jika:
- Anda mengalami memar lebih sering dari biasanya.
- Gampang mengalami memar dan memiliki riwayat perdarahan parah, misalnya perdarahan berat pada saat pembedahan.
- Muncul memar-memar saat sedang mengonsumsi obat-obatan pengencer darah.
- Memar disertai nyeri parah dan bengkak.
- Timbul memar yang disertai rasa sakit di bawah kuku kaki dan kuku tangan.
- Memar tidak kunjung mereda setelah dua minggu. (NTL)