SehatFresh.com – Penyakit lupus dikenal sebagai penyakit yang menyerang kekebalan tubuh. Lupus dapat menyerang seluruh bagian tubuh seperti kulit, persendian, dan organ tubuh dalam. Dikenal jug dengan penyakit Autoimun Kronik, autoimun tersebut tidak dapat mengenali zat-zat yang bersifat jahat sehingga semuanya dianggap asing dan diserang. Karena tidak dapat membedakan sel-sel sehat atau bukan maka autoimun akan menyerang sel-sel darah, organ lain maupun saraf sehingga organ-organ yang diserang akan mengalami gangguan yang serius.
Penyakit yang dikategorikan penyakit menauh ini membutuhkan penangan secara intensif bagi penderitanya, terkadang di butuhkan waktu bertahun-tahun dalam prosesnya. Penyakit lupus bukanlah penyakit yang dapat menular karena penyakit ini disebabkan oleh autoimun yang ada di dalam tubuh sendiri. Pada penderita penyakit ini biasanya sering mengalami kelalinan pada kulit, biasanya kulit terdapat bercak kemerahan. Bagian yang sering terdapat kelainan kulit yaitu pipi, lengan dan bagian lainnya.
Untuk mengenali penyakit ini biasnyaa penderita penyakitlupus biasanya mengalami beberapa gejala, diantaranya :
- Penderita akan merasakan kelelahan walaupun sudah banyak beristirahat (tidur).
- Penderita biasanya merasakan nyeri pada bagian sendi-sendi dan otot.
- Gejala paling umum dan terlihat pada penderita penyakit ini yaitu timbulnya bercak merah pada bagian muka. Biasanya berbentuk kupu-kupu yang membujur dari pipi kiri ke pipi kanan melalui hidung. Bercak merah yang ditimbulkan karena penyakit ini sangat sulit untuk dihilangkan, bahkan bisa bersifat permanen.
Gejala-gejala yang terjadi pada penderita penyakit lupus dapat menyebabkan badan lesu dan lemah, gangguan pencernaan, anemia. Kerontokan pada ramut dan kulit lebih mudah hitam karena sinar matahari.
Tidak semua penyakit lupus memiliki gejala dan penyebab yang sama, terdapat jeni-jenis penyakit lupus yang bisa Anda ketahui, antara lain :
Systemic Lupus Erythematosus
Jenis penyakit lupus paling sering dijumpai pada penderita lupus yaitu sekitar 70 persen dari semua kasus lupus. SLE bisa ringan atau berat dan dapat mempengaruhi berbagai bagian tubuh. Gejala umum penyakit lupus ini seperti kelelahan, rambut rontok, kepekaan terhadap matahari (fotosensitivitas), nyeri sendi dan bengkak, demam yang tidak jelas, ruam kulit, dan ginjal. Secara umum diagnosis lupus didasarkan dari kombinasi gejala fisik dan hasil laboratorium.
Cutaneous Lupus
Tidak seperti jenis SLE jenis penyakit lupus ini tak terlalu berbahaya karena hanya menyerang organ luar tubuh seperti kulit, wajah, kulit lengan, kulit lehar, kulit punggung dan lainnya.Efek bagi penderita yang terkenal lupus jenis Cutaneous Lupus ini tak akan memburuk hingga menjadi lupus tipe pertama. Namun lupus tipe Cutaneous Lupus ini ada yang dapat menyebabkan bekas luka (Discoid Lupus Erythematosus / DLE) atau tanpa ada luka (Cutaneous Lupus Erythematosus / CLE).
- Discoid Lupus Erythematosus, juga disebut DLE, jenis penyakit lupus yang mempengaruhi kulit. Ruam diskoid biasanya dimulai sebagai ruam merah yang mengangkat menjadi bersisik atau berubah warna ke coklat gelap. Ruam ini sering muncul pada kulit pada wajah dan kulit kepala, tapi daerah lain juga mungkin akan terpengaruh. Kadang-kadang DLE menyebabkan luka di mulut atau hidung.
- Cutaneus Lupus Erythematosus dapat terbatas pada kulit atau terlihat pada mereka dengan SLE. “Cutaneous” berarti “kulit.” Gejala mungkin termasuk ruam / lesi, rambut rontok, vaskulitis (pembengkakan pembuluh darah), bisul, dan fotosensitivitas.
Drug-Induced Lupus
Jenis penyakit lupus selanjutnya disebabkan oleh obat-obatan tertentu. Gejala drug-induced lupus adalah seperti orang lupus sistemik, tetapi jarang mempengaruhi organ-organ utama. Gejalanya bisa berupa nyeri sendi, nyeri otot, dan demam, dan ringan untuk kebanyakan orang. Sebagian besar penyakit ini akan hilang bila obat dihentikan. Namu tidak semua orang yang mengkonsumsi obat tertentu akan mendapatkan drug-induced lupus.
Neonatal Lupus
Jenis penyakit lupus yang langka ini terjadi pada bayi yang disebabkan oleh antibodi tertentu dari ibu. Antibodi ini dapat ditemukan pada ibu yang memiliki lupus. Tapi ini juga mungkin bayi menderita lupus neonatal meskipun ibunya sehat. Namun, dalam kasus ini sang ibu akan sering mengalami gejala lupus di kemudian hari. Saat bayi lahir kemungkinan akan terjadi ruam kulit, masalah hati, atau jumlah sel darah rendah, tetapi gejala hilang sama sekali setelah beberapa bulan dan tidak memiliki efek abadi. Bayi dengan lupus neonatal juga dapat memiliki cacat jantung yang jarang namun serius. Bayi dengan ibu lupus pada umumnya memiliki kesehatan yang bagus.