SehatFresh.com – Selain karena jerawat, hal lain yang mengganggu kepercayaan diri adalah masalah bau badan. Tubuh memiliki dua jenis kelenjar keringat yaitu kelenjar ekrin dan kelenjar apokrin. Kelenjar ekrin mencakup sebagian besar bagian tubuh. Kelenjar ini menghasilkan keringat tidak berbau dan terdiri dari garam yang membantu mengurangi suhu tubuh.
Kelenjar apokrin menutupi daerah yang memiliki banyak folikel rambut seperti ketiak, pangkal paha dan kulit kepala. Kelenjar ini mensekresikan keringat lemak yang kemudian bercampur dengan bakteri yang pada akhirnya memicu munculnya bau badan yang mengganggu. Bau badan disebabkan oleh sejumlah faktor, salah satunya makanan.
Senyawa yang ditemukan dalam makanan tertentu dapat memengaruhi komposisi keringat. Meskipun keringat sendiri umumnya tidak berbau, ketika bakteri alami pada permukaan kulit memakan keringat dan menghasilkan produk sampingan yang berbau, terutama ketika senyawa-senyawa makanan tertentu bercampur dengan produk sampingan tersebut. Berikut adalah beberapa daftar makanan yang memicu bau badan:
- Bawang
Bahan makanan dengan bau yang kuat seperti bawang merah dan bawang putih memiliki kandungan asam sulfat yang tinggi. Bau bawang yang kuat ini berkontribusi terhadap bau dari keringat kelenjar apokrin. Minyak yang dikueluarkan dari bawang bercampur dengan keringat lemak yang dilepaskan kelenjar apokrin. Memasak bawang dapat mengurangi sifat penyebab bau dalam bawang yang memicu bau badan.
- Daging merah
Studi tahun 2006 yang diterbitkan dalam jurnal Chemical Senses menemukan bau badan partisipan yang diet non-daging memiliki bau badan yang lebih menarik dan menyenangkan juga kurang intens jika dibandingkan dengan rekan-rekan mereka yang makan daging. Hal ini karena sejumlah besar daging membutuhkan waktu lama untuk melewati saluran pencernaan dan meluruh secara perlahan sepanjang perjalanan. Ini memicu munculnya bau kurang sedap dalam gerakan napas, keringat, dan usus.
- Aspagaragus
Asparagus juga memicu munculnya bau badan. Setelah makan asparagus, urin umumnya menjadi berbau. Bau ini diduga berasal dari senyawa sulfur yang terurai menjadi komponen kimia berbau. Namun, ini tidak selalu sama pada setiap orang, karena dipengaruhi juga oleh variasi genetik.
- Makanan yang mengandung trimetilamin
Beberapa orang memiliki kelainan genetik yang disebut trimethylaminuria di mana tubuh mereka tidak dapat memecah asam amino trimetilamina. Bau amis muncul bila trimetilamina menumpuk di dalam tubuh. Meskipun kondisi ini jarang terjadi, jika Anda memiliki bau badan yang agak amis.
Anda dapat mencoba menghindari makanan yang mengandung asam amino trimetilamina seperti telur, hati, makanan laut, minyak ikan, kacang polong, kedelai dan produk olahannya, kacang tanah dan sayuran dari keluarga kubis termasuk juga brokoli, kubis Brussel dan kembang kol.
- Kari dan jintan
Bau rempah-rempah seperti kari dan jintan dapat mengubah makanan hambar menjadi hidangan gurih, tetapi juga berpengaruh pada bau badan. Jika ibu hamil sering mengonsumsi makanan yang mengandung rempah-rempah berbau kuat seperti kari atau jintan, ini mungkin bisa memengaruhi bau badan bayinya.
- Alkohol
Sebagian besar alkohol yang masuk ke dalam tubuh akan dimetabolisme oleh hati menjadi asam asetat. Sisa-sisa alkohol akan dilepaskan melalui sistem pernapasan (napas bau) dan melalui pori-pori kulit (keringat bau alkohol). Semakin banyak Anda minum, maka tubuh pun semakin bau.
- Diet rendah karbohidrat
Diet rendah karbohidrat bisa memicu munculnya bau badan seperti telur atau amonia. Ini karena kurang karbohidrat dapat menyebabkan tubuh menghasilkan senyawa bau asam yang disebut keton. Minum cukup cairan memang bisa membantu mengurangi bau, tapi untuk menghilangkan bau sepenuhnya, Anda harus menerapkan pola makan yang lebih seimbang.