Makanan yang Dibakar Berpotensi Kanker

www.sehatfresh.com

SehatFresh.com – Makanan yang dibakar seperti steak dan sate merupakan makanan yang digemari banyak orang. Namun, terlalu sering mengonsumsi makanan seperti ini bisa menjadi pemicu kanker, khususnya kanker pada saluran cerna. Pengolahan makanan dengan cara dibakar dapat memicu pertumbuhan sel kanker aktif.

Arang atau bahan panggang yang digunakan untuk mengolah makanan ternyata menyimpan ancaman untuk tubuh. Arang yang merupakan senyawa karbon akan berubah menjadi zat karsinogen bila terkena tetesan lemak daging. Zat inilah yang menjadi ancaman bagi kesehatan.

Memasak daging dengan temperatur yang sangat tinggi menyebabkan terlepasnya zat kimia yang disebut HCAs (heterocyclic amines) dan PAHs (polycyclic aromatic hydrocarbons). Kedua zat tersebut tergolong zat karsinogen yang dapat memicu pertumbuhan sel kanker di dalam tubuh.

HCAs dan PAHs terbentuk ketika daging otot, termasuk daging sapi, babi, ikan, atau unggas, dimasak menggunakan metode suhu tinggi, seperti ketika diolah dengan dipanggang langsung di atas api terbuka. Dalam percobaan laboratorium, HCAs dan PAHs telah ditemukan menjadi mutagenik sehingga perubahan DNA yang dapat meningkatkan risiko kanker.

Pembentukan HCAs dan PAHs bervariasi menurut jenis daging, metode memasak, dan tingkat kematangan makanan. HCAs dan PAHs merusak DNA setelah dimetabolisme oleh enzim tertentu di dalam tubuh. Proses ini disebut “bioaktivasi”. Penelitian telah menemukan bahwa aktivitas enzim ini mungkin relevan dengan risiko kanker terkait dengan paparan senyawa ini.

Anda bisa meminimalkan bahaya yang disebabkan oleh senyawa tersebut dengan cara :

  • Pilih daging yang tidak terlalu berlemak. Hal ini dikarenakan daging yang berlemak saat dibakar akan meneteskan lemak sehingga api akan membakar daging serta menciptakan asap berlebihan.
  • Rendamlah daging di dalam bumbu terlebih dahulu. The American Institute for Cancer Research mengatakan bahwa merendam daging dalam bumbu setidaknya 30 menit lamanya dapat mengurangi pembentukan zat karsinogen. Sebaiknya, pilih bumbu dari bahan alami.
  • Hindari juga memasak daging dalam waktu terlalu lama di atas temperatur tinggi, karena daging yang terpapar panas terlalu lama semakin meningkatkan pembentukan zat karsinogen.
  • Pilih panggangan yang tidak langsung bersentuhan dengan api untuk meminimalkan pembentukan zat karsinogen.
  • Hilangkan bagian yang hitam di permukaan daging sebelum dikonsumsi.

Makanan merupakan faktor utama yang memengaruhi kesehatan. Selain pemilihan bahan makanan yang baik, teknik pengolahan makanan pun perlu diperhatikan agar tidak menjadi bumerang bagi tubuh. Maka dari itu, pandai-pandailah dalam memilih dan mengolah makanan yang akan kita konsumsi.

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here