SehatFresh.com – Apa itu marasmus? Salah satu bentuk kekurangan gizi yang buruk paling sering ditemui pada balita, penyebabnya antara lain karena masukan makanan yang sangat kurang, infeksi, pembawaan lahir, prematuritas, penyakit pada masa neonatus serta kesehatan lingkungan.
Marasmus juga dikenal sebagai sebuah keadaan malnutrisi dimana asupan kalori dan protein di dalam tubuhnya sangatlah rendah. Seperti kita tahu, kalori dan protein merupakan zat nutrisi penghasil tenaga bagi tubuh agar bisa beraktivitas dan berfungsi dengan sempurna.
Maka bisa dibayangkan bentuk fisik seseorang yang mengalami marasmus ini karena defisit energi di dalam tubuh. Hal ini bisa terjadi pada siapa saja yang memiliki gizi buruk, tapi biasanya terjadi pada anak-anak. Ini biasanya terjadi di negara-negara berkembang. Marasmus bisa mengancam nyawa, tapi Anda bisa mendapatkan perawatan untuk itu.
Anak-anak dengan marasmus cenderung kekurangan energi atau keinginan untuk melakukan apapun. Marasmus sulit untuk melakukan diagnosa dengan menggunakan tes darah. Anak dengan marasmus akan mengalami tanda-tanda sebagai berikut:
- Kulit kering.
- Rambut yang rapuh.
- Diare kronis.
- Infeksi saluran pernapasan.
- Disabilitas intelektual.
- Pertumbuhan yang terhambat.
- Kelihatan lebih tua dari anak seusianya.
- Lemas atau kurang bertenaga.
- Tampak sangat kurus hingga tulang rusuk terlihat.
- Kehilangan lapisan lemak subkutan yang terdapat di bawah kulit, sehingga tulangnya akan lebih tampak menonjol.
Anak-anak di daerah yang tingkat kemiskinannya tinggi, memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk mengalami marasmus. Selain itu, berikut adalah faktor yang meningkatkan risiko marasmus:
- Produksi ASI ibu tidak cukup karena tubuhnya kekurangan gizi
- Infeksi virus, bakteri, dan parasit
- Tinggal di daerah dengan tingkat kelaparan yang tinggi
- Tinggal di wilayah dengan tingkat penyakit tinggi
- Perawatan medis tidak mencukupi
Marasmus merupakan hasil kumulatif dari kurangnya nutrisi seperti protein dan kalori. Kemiskinan menjadi salah satu faktor yang mendominasi.
Penanganan yang cepat penting untuk pemulihan anak dengan kondisi ini. Bila pengobatan terlambat diberikan, anak dapat mengalami cacat fisik dan mental di masa depan. Akan tetapi, anak dengan marasmus dapat pulih melalui terapi medis dan nutrisi yang baik. Berat badan mereka dapat ditingkatkan hingga mencapai angka normal.
Proses pertumbuhan penderita juga akan kembali berjalan dengan baik setelah anak mengonsumsi kalori, protein, karbohidrat dan nutrisi lainnya. Penanganan kondisi malnutrisi berat meliputi fase stabilisasi, transisi, rehabilitasi, dan tindak lanjut. Dokter akan mencegah dan mengobati kondisi medis di bawah ini yang berkaitan dengan malnutrisi:
- Hipoglikemia, yakni kadar gula darah rendah di bawah normal
- Hipotermia, yaitu kondisi suhu tubuh rendah di bawah normal
- Dehidrasi atau kekurangan cairan
- Gangguan keseimbangan elektrolit
- Infeksi
- Kekurangan zat gizi mikro
Dokter kemudian memberikan makanan untuk stabilisasi, transisi, dan tumbuh kejar, memberikan stimulasi untuk tumbuh kembang dan mempersiapkan untuk tindak lanjut di rumah. Fase-fase di atas umumnya dilakukan di rumah sakit secara intensif. Setelah itu, fase tindak lanjut dapat dilakukan di rumah.
Anak akan berobat jalan ke puskesmas atau rumah sakit secara berkala, biasanya satu minggu sekali. Ketika anak sudah mulai pulih, pola makan dengan nutrisi seimbang perlu diterapkan untuk mencapai kebutuhan gizi yang diperlukan. (KKM)